Chapter 84 - Meet up
Nah, hari reuni kelas telah tiba. Tempatnya karaoke terbesar
di kota, yang juga punya ruangan yang bisa digunakan banyak orang.
Anehnya, semua teman sekelasku dari SMP akan menghadiri
reuni. Sejujurnya aku terkejut karena kupikir mungkin ada cukup banyak yang
absen. Bisa kulihat betapa semua orang sangat menantikan reuni ini.
Ini hanya reuni kelas ... ya, hanya reuni kelas ... mungkin kalau
ada pria yang ikut, mereka akan mencoba agar bebas pada hari itu...?
Kuputuskan untuk pergi ke venue bersama dengan Maegashira,
jadi aku pergi ke tempat yang dijanjikan sekarang.
Satu kekhawatiran yang kumiliki adalah apakah senpai yang menjawab
panggilanku terakhir kali melakukan sesuatu yang tidak perlu atau tidak…
Tentu, aku berbicara di telepon sebentar, tapi kurasa dia
agak 'tidak normal'.
Aku merasa kalau perangkat penyadapan mungkin dipasang pada
barang-barang Maegashira, atau dia mungkin selalu melacak lokasi Maegashira….
Dia tidak akan melakukan hal seperti itu, kukira? jadi mungkin akan baik-baik
saja?
…… Lalu, aku sampai di tempat yang dijanjikan. Maegashira
belum datang, jadi kukeluarkan smartphone dari saku dan memeriksa waktu, itu
jauh sebelum waktu yang dijanjikan.
Saat aku bermain-main dengan smartphoneku dan berpikir kalau
Maegashira tidak akan datang lebih lama lagi, dia datang dalam waktu kurang
dari beberapa menit.
“Hatano-kun!”
Saat Maegashira melihatku sedang menunggu di tempat
pertemuan, dia mendekatiku dengan sprint cepat sambil melambaikan tangannya.
…… Oi, oi, apa kau seorang gadis?!
Terhadap perilaku Maegashira itu, aku mau tidak mau
berkomentar… di kepalaku… tapi, mungkin perilakunya tidak aneh di dunia di mana
nilai laki-laki dan perempuan berlawanan. Namun… tingkat kewanitaan yang kurasakan
darinya lebih tinggi dibandingkan saat kami di Sekolah Menengah Pertama.
Tingkat kewanitaan …… Tidak, dalam hal ini, apakah lebih
baik mengatakannya sebagai 'Tingkat kejantanan'? Yah, aku tak tahu apakah
perilakunya saat ini lebih disukai oleh pria atau wanita di dunia ini ...
Mungkin perilakunya menarik bagi pria di Seimei.
Saat aku memikirkan sikap Maegashira, senpai yang bahkan aku
tak tahu wajahnya muncul di benakku.
Jadi, apakah itu berarti senior ada di telapak tangan
juniornya? ... saat junior bosan dengan senior, dia akan membuang senior ...
Sungguh senior yang menyedihkan!
Kulihat kalau Maegashira berlari ke arahku.
“Maaf, apa kau menunggu lama?”
"Tidak, tidak sama sekali"
Saat kuperiksa waktunya… masih lebih dari lima menit dari
waktu yang dijanjikan.
“Ini belum waktunya untuk bertemu, kamu tak perlu
terburu-buru seperti itu.”
Kukatakan pada Maegashira kalau ia tak perlu lari.
“Tapi aku senang melihat Hatano-kun untuk pertama kalinya
setelah sekian lama, jadi…”
“Ah, begitu…”
Tapi, kita bertemu sebelum liburan Golden Week, bukan ?!
"Ah! Benar, aku akan memberikannya pada Hatano-kun.”
"Apa?"
Saat kukatakan itu, Maegashira sedang mencari sesuatu di
dalam tasnya dan memberiku sesuatu seperti tabung yang memanjang.
“Ini semprotan air mata.”
“…………”
“Tak peduli kalau mereka itu teman sekelas kita sebelumnya,
kita tak bisa membiarkan diri kita begitu santai di sekitar mereka!”
Maegashira mengatakannya dan kemudian tersenyum.
Meski apa yang dilakukan Maegashira memang hebat, aku
menolaknya.
“Terima kasih, tapi aku tidak membutuhkannya.”
Maegashira terkejut dengan kata-kataku, lalu dia menunjukkan
perhatiannya seperti 'Tapi…,'… dan pada kata-katanya aku perlahan menggelengkan
kepalaku. Perlahan-lahan seolah menegaskan kembali kepadanya kalau aku benar-benar
tidak membutuhkannya…
Di dunia ini, menurutku kekhawatirannya bisa dibenarkan,
tapi aku benar-benar tidak membutuhkannya…
Maksudku… Aku sudah menyimpannya di tasku…
‘Aku sudah punya.', Sambil mengatakan itu, kukeluarkan
semprotan air mata dari tas dan menunjukkannya kepada Maegashira.
Saat Maegashira melihat semprotan itu, dia tampak lega.
“Yah, tentu saja, benar! Tak peduli seberapa sukanya dirimu
bergaul dengan para gadis, kau harus selalu membawa alat pertahanan diri juga!
Hatano-kun, aku khawatir karena terkadang kamu begitu tidak berdaya, tapi sekarang,
aku bisa merasa lega!”
"Hahaha, tentu saja."
Maegashira tampaknya mengkhawatirkanku, dan dia merasa lega saat
mengetahui kalau aku punya alat pertahanan diri.
Kenyataannya semprotan itu tak disiapkan olehku melainkan
pembantuku. Dia berkata kalau aku harus membawanya, dan itu bukan hanya
semprotan…
“Sebenarnya, aku juga tak hanya membawa semprotan air mata,
tapi juga bel pengaman.”
“O-oh ~, begitukah? Aku mengerti…"
“Hatano-kun, apa kamu membawa yang lain?”
“Y-yah, untuk berjaga-jaga…”
"Benarkah? tunjukkan padaku! tunjukkan padaku!"
"Ah! uhh… ”
Aku menunjukkan barang pertahanan diri yang kubawa ke
Maegashira.
"Wow! Kau membawa banyak! Jadi, selain semprotan air
mata…, tongkat, pistol listrik dan dua semprotan lainnya? Jenis semprotan apa
ini? "
Maegashira dengan semprotan biru dan merah di tangannya,
bertanya padaku tentang itu.
“... Semprotan tidur dan semprotan kelumpuhan.”
Pelayanku bilang kalau keduanya buatan sendiri… Bagaimana
dia membuatnya ?!
Maegashira terkesan melihat barang-barang tersebut.
“Aku senang, aku selalu berpikir kalau Hatano-kun
mempercayai orang-orang tanpa punya beberapa tindakan pertahanan diri, tapi
bukan itu masalahnya sama sekali, huh… Begitu!”
Tidak, tidak, aku sangat mempercayai mereka! Aku tidak hanya
berpura-pura!
Aku tahu kalau Maegashira memujiku tanpa niat jahat, tapi
untuk beberapa alasan ada sesuatu yang terlintas di pikiranku.
"Senpaiku juga sangat khawatir padaku, jadi dia ingin
aku membawa lebih banyak barang keamanan."
“Ah ー, itu pasti sulit bagimu.”
“Ya ー, tapi aku senang dia khawatir…”
'Meski begitu', lanjut Maegashira.
“Senpaiku, menyuruhku untuk berhati-hati dengan Hatano-kun
juga.”
"Hah?"
“Tidak, tidak, dia hanya mengatakan itu, dia merasa seperti
kamu mengincarku.”
"Baiklah, tolong bawa dia ke sini sebentar."
Aku ingin memukulnya!