Chapter 29 – Chatting
Senyuman Saegusa-san tercermin di mataku…Dia
tersenyum, tapi tak tahu kenapa, kupikir dia tak benar-benar tersenyum, dan…
“Kohaku-san? Panggil aku Minori, oke? ”
Apa dia sadar kalau aku tak memanggil nama
belakangnya dalam pikiranku !? Tidak, itu tidak mungkin, kan?… Dan sebelum aku
menyadarinya, aku dipanggil dengan namanya juga ……
"Apa ada yang salah?"
“Tidak, itu bukan apa-apa…”
Untuk beberapa alasan, aku menjawabnya dengan
sopan.
“Hmm? Apa kalian saling kenal?”
“Ya, kami satu SMP, dan berteman dengan baik
juga.”
Saegusa-san, memalingkan wajahnya untuk
meminta persetujuan, sambil berkata, 'Itu benar, kan?' ...
"Ya itu benar …"
Sejujurnya aku setuju, meski satu-satunya
kenangan yang terpikir olehku adalah saat kita makan siang bersama…
“Kohaku-san”
“Hmm?”
“Mi-no-ri, oke?”
…Kenapa dia bisa mendengar suara hatiku?
Aku menyentuh wajahku dengan tanganku,
bertanya-tanya apakah pikiranku dapat dilihat di wajahku.
“Hmmm, begitu ya. Aku iri padamu …… Anak
laki-laki lembut seperti Kohaku-kun itu spesies yang terancam punah. ”
“Benar, ada saatnya kita makan siang bersama
juga.”
“Wow, aku cemburu.”
Di masa laluku, ketika tiga gadis di tempat
yang sama, ada pepatah mengatakan, "Tiga wanita akan berisik",
mungkin itu juga berlaku di dunia ini.
[TN: jadi pepatah itu berasal dari kanji
perempuan yaitu '女', bila dibubuhkan kanji
yang sama tiga kali seperti ini, '姦' menjadi kanji lain yang
digunakan untuk kata '姦 し い', yang artinya berisik]
“Baiklah, hmmm, Sae…. Minori-san, jadi kau sudah memutuskan klub
mana yang ingin kau ikuti?”
Untuk beberapa alasan, aku mengubah topik
dengan menyela tiga orang yang terus berbicara tentang ceritaku di SMP.
…… atau lebih tepatnya, kami membicarakan hal
ini pada awalnya, kan? Kenapa kalian tiba-tiba membicarakanku?
Di SMP, seharusnya aku tidak terlalu dekat
dengan gadis mana pun, jadi aku terkejut dia bisa terus membicarakanku tanpa masalah…
Maksudku, kenapa dia tahu tentang aku begitu
banyak…Mungkin, teman sekelas SMP pasti tahu informasi tentang anak laki-laki
di kelas mereka?
"Ah iya. Aku sudah memutuskan. "
“Klub mana itu?”
Yuzuka-san sepertinya juga tertarik, jadi dia
bertanya.
Kemudian Minori-san menjawab sambil tersenyum.
“Aku memutuskan untuk bergabung dengan Klub
Super Arts”
“Wow, seperti yang diharapkan klub itu
populer!”
"Yah, aku juga belajar seni bela diri,
jadi itu paling menarik bagiku."
“Hmm, kau belajar seni bela diri?”
“Ya, aku sudah mempelajarinya sejak masih kecil.
Dan Super Arts menggunakan senjata, jadi itu cocok.”
"Senjata?"
Aku tahu Minori-san melakukan seni bela diri,
tapi aku belum pernah mendengar dia melakukan seni bela diri menggunakan
senjata.
“Ya, aku belajar ilmu pedang, jadi senjataku
itu pedang.”
Dan dia menambahkan, 'Meskipun terlihat
seperti ini, aku cukup kuat'.
Ya, aku tahu dari atmosfer yang
mengelilinginya.
Ketika kami membicarakan itu, waktu sudah berlalu
cukup lama, jadi kuputuskan untuk segera pulang.
“Kalau begitu, aku akan pulang.”
“Oh, mobilku akan datang, jadi aku akan mengantarmu
pulang.”
Shino-san menyarankan itu padaku saat aku akan
pulang ……. Seperti yang diharapkan, dia
seorang bangsawan.
"Tidak apa-apa. Aku akan pulang dengan kereta…”
Saat mendengar jawabannya, Shino-san
menurunkan bahunya.
"Aku mengerti. Yah, kupikir kita bisa
pulang bersama, sayang sekali…. ”
“Jangan mengatakan sesuatu yang tak mungkin,
Shino.”
Saat melihat sosoknya, aku berkata sambil
membuat wajah menyesal.
“Ah, aku tak berharap kau menjadi begitu
tertekan, aku minta maaf. Setelah kupikirkan lagi…. Bisakah aku memintamu untuk
mengantarku pulang ke rumah?”
Tentu saja semua ini hanya akting. Soalnya,
lebih baik mengikuti arusnya dari awal, bukankah lebih baik beri dia kesan kalau
aku bukan pria murahan dengan menolak sekali, kan? Dan di atas semua itu, aku
menunjukkan kepadanya kalau aku itu pria baik yang bisa memahami perasaan
orang.
…… Yah, aku tak tahu apakah aktingku berhasil
atau tidak.
"Benarkah!? Aku sangat senang! Ini
pertama kalinya aku pulang bersama seorang laki-laki!”
“Aku juga senang. Aku senang Kohaku-kun itu anak
yang baik.”
Rupanya keduanya sama-sama senang. Tapi jika
mereka begitu senang seperti ini, itu membuatku merasa seperti baru saja
melakukan sesuatu yang buruk pada mereka.
"Minori-san, apa kau ingin bergabung
juga?"
Shino-san juga bertanya pada Minori-san, dan
semakin dia memanggil namanya, semakin mereka rukun.
"Aku ingin pulang bersama kalian, tapi
aku berpikir untuk mengikuti masa percobaan kegiatan klub ... Jadi, maafkan
aku."
"Begitu ... sayang sekali kalau begitu."
Yuzuka-san berkata dengan wajah kecewa.
...... Ngomong-ngomong, apa iinchou sudah
pulang? Tunggu, dia bukan lagi iinchou.
“Minori-san, apakah ‘iinchou’ sudah pulang ke
rumah?”
Kupikir Minori-san mengetahuinya, jadi aku
bertanya.
Tapi, Minori-san memiliki wajah yang
sepertinya bermasalah untuk menjawab pertanyaanku.
“Hei, siapa yang kau maksud dengan 'iinchou’?”
Mungkin karena dia tak tahu maksudku,
Shino-san menanyakan itu. Di sebelahnya, Yuzuka-san juga memasang ekspresi
heran di wajahnya.
“Ah, maafkan aku. gadis itu bernama Yuri
Mishima. Dan kami berada di SMP yang sama.”
“Oh, begitu, jadi gadis itu ketua kelas di
kelasmu saat SMP, kan?”
“Ya, itulah kenapa julukannya ‘iinchou’.”
"Hmmm? Mishima-san itu, apa dia seorang
gadis dengan kuncir kuda? ”
“Apa kau kenal dia, Shino-san?”
"Tidak, maksudku…. Aku melihat dia
menurunkan bahunya dan keluar dari kelas. Jadi aku agak penasaran dengan gadis
itu. "
"Menurunkan bahunya, ya ..."
Saat aku melirik Minori, dia berbicara pelan.
“Tentu, dia kalah hari ini…. tapi dia akan bangkit dan kembali ... "
Tiba-tiba dia mengucapkan beberapa kalimat
yang biasanya keluar di Manga Shounen… .. Tapi, yah, iinchou harus kembali ke
sini karena akan ada kelas besok… ..