Chapter 88 - Class Reunion
Gadis-gadis yang pergi untuk mengambil jus kembali dan Reuni
Kelas akhirnya benar-benar dimulai.
…… Akhirnya!
Semua orang berbicara dengan gembira tentang apa yang akan
dinyanyikan, dan beberapa gadis mengoperasikan touch panel remote control untuk
memilih lagu.
“Baiklah! Aku akan menjadi yang pertama menyanyi!"
Salah satu gadis yang mengoperasikan 'Denmoku' berdiri dari
tempat duduknya dan naik ke tempat yang sedikit lebih tinggi. Gadis itu
Mishima-san, seorang gadis cantik yang punya tahi lalat di bawah matanya yang
sipit.
[TN: Denmoku adalah Sistem Request Lagu Karaoke Jarak Jauh…
jadi pada dasarnya, alat untuk memilih lagu apa yang ingin kau nyanyikan]
Mishima-san tersenyum saat dia menoleh padaku sambil
memegang mikrofon.
“Aku mempersembahkan lagu pertama ini untuk Hatano-kun!”
Lalu, dia menunjuk ke arahku.
Oh… ini dipersembahkan untukku. Apa yang seharusnya kukatakan…
Karena tak tahu harus menjawab apa, aku membuat wajah
seperti 'Benarkah? Terima kasih'.
Dan Mishima-san diejek oleh lainnya.
Tapi, Mishima-san dengan senyuman dan tanpa menunjukkan
kepedulian terhadap itu, berkata….
“Di tempat seperti ini, 'pertama datang, pertama dilayani'.
“
Gadis-gadis lain yang mendengar kata-kata itu semuanya,
'Uuugh ...!', Dengan ekspresi frustrasi.
…… Semua orang sepertinya bersenang-senang.
Lalu, kepada Mishima-san, aku berkata…
"Aku tak sabar untuk itu."
“Ya, serahkan padaku.”
Dia tersenyum, sepertinya dia percaya diri dalam menyanyikan
lagu tersebut.
Mungkin dia berpikir, 'Aku akan membuatmu jatuh cinta dengan
suara nyanyianku!' ...
…… Yah, tidak mungkin, kan?
Saat aku melihat wajah tak kenal takut Mishima-san, aku
merasa ingin menggodanya.
Jadi, kuputuskan untuk menambahkan sedikit hadiah.
“... Kalau kamu bisa menyanyikan lagu yang membuatku
terkesan, aku akan membiarkanmu duduk di pangkuanku sebentar.”
Aku berkata begitu pada Mishima-san.
Lalu dalam pikiranku aku berpikir, 'Aku mencoba
mengatakannya dengan suara yang sedikit seksi… kedengarannya tidak aneh atau menjijikan
kan?' ...
Tapi, saat aku melihat Mishima-san yang ada di atas panggung
lagi, dia terpana dengan mata terbuka lebar, tapi saat lagu dimulai, dia
tiba-tiba sadar kembali dan menyatakan ...
“Kamu sendiri yang mengatakannya, Hatano-kun! Aku pasti
akan duduk di pangkuanmu!"
Semua orang tercengang saat mendengar kata-kataku, tapi saat
mereka mendengar pernyataan Mishima-san, mereka mulai membuat keributan.
“Hatano-kun…, apakah kamu benar-benar akan membiarkan dia
duduk di pangkuanmu?”
Ooi-san, yang duduk di sebelah Mishima-san, menanyakan itu.
"Ya. KALAU, dia sangat pandai menyanyi."
“Aku…, aku mengerti.”
Kemudian Ooi-san berpikir sebentar.
“Itu artinya kalau gadis lain…, misalnya, kalau aku pandai
menyanyi, apa kau mengizinkanku duduk… di pangkuanmu?”
Gadis ini ... dia terbawa suasana! Baiklah, tidak apa-apa…
“Hmm, baiklah. Karena hari ini reuni kelas, aku akan
memberikan sedikit servis.”
“Tu-Tunggu, Hatano-kun! Kupikir itu terlalu berlebihan!
"
Maegashira, yang sepertinya mendengar kata-kataku, berkata
begitu.
“Yah, itu cuma buat hari ini, jadi ngga papakan?”
“Tapi ~”
Entah bagaimana Maegashira membuat suara yang menyedihkan
... Biarkan saja dia.
Saat aku melihat Ooi-san, dia sedang mengoperasikan remote
control tanpa suara. Responnya sangat cepat….
Sepertinya gadis-gadis lain mendengarkan percakapanku dengan
Ooi-san, dan ada perebutan remote control.
Semua orang sangat termotivasi.
Ups… Kalau aku tidak mendengarkan Mishima-san sekarang, aku
tak bisa menilai dengan benar.
“I~am staring~ at you~ at~
any~
time~.”
Kesimpulannya, kemampuan menyanyi Mishima tinggi, dia
bernyanyi sambil menari-nari ringan dengan tubuhnya di atas panggung. Dia
bahkan meletakkan vibrato di bagian yang panjang ... Aku merasa dia pasti
berlatih sendiri sebelumnya.
“Always~ Always~”
Dan lagunya berakhir. Mishima-san membuat wajah berkata
'Bagaimana?!'
“Hmm ~…”
Lingkungan sekitarnya terbungkus dalam keheningan seolah
menunggu jawabanku.
………………
Aku mendengar seseorang menelan ludah.
"Lulus!"
“Yeeeaaaahhh ー ー ー ー!”
‘Oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo!!!!!!!!!!’…
Sorakan meraung di dalam ruangan. Mishima-san, penyebabnya, membuat pose
kemenangan.
Aku bisa melihat sesuatu yang berkilau di matanya… itu air
mata.
Apa kau sebahagia itu?! Ini hanya keisenganku, tapi aku tak
pernah berpikir kau akan begitu bahagia ... Maksudku, ya, kupikir kau akan
sangat bahagia, tapi tak berpikir kau akan menangis ...
Tapi, aku tak bisa membiarkan dia menjadi begitu sentimental
selamanya.
“Mishima-san, kalau kau butuh waktu lama untuk datang
kesini, aku akan membatalkannya.”
“Tidak ー ー!”
Mishima-san buru-buru mendatangiku seolah dia tak bisa
menyia-nyiakan sedetik pun.
Mishima-san berjalan dengan langkah ringan, alasannya
mungkin karena dia berpikir, 'Momen kebahagiaan akan segera dimulai.'
Tapi, saat Mishima-san datang di depanku, momentumnya
tiba-tiba menghilang, dan wajahnya memerah dan entah bagaimana terlihat sangat
gugup.
“A-apakah ini benar-benar baik-baik saja?”
“Ya, tidak apa-apa.”
“Kau tak akan menuntutku untuk ini nanti, kan?”
Apa aku tak bisa dipercaya?! Padahal kita sekelas di SMA?!
Tapi, di dunia ini, ada kasus seperti itu terjadi, jadi aku
tak akan marah padanya.
Sebaliknya, aku mencoba terlihat sedikit kejam dan berkata,
“Kalau begitu kamu tidak mau? Kupikir ini kesempatan
langka…”
“Yah, itu…, itu benar.”
Gadis-gadis lain berteriak saat mereka melihat Mishima-san
ragu-ragu, seolah-olah mereka melihat peluang.
“Lalu aku…”
“Tidak, tidak, aku akan…”
“Tidak, tunggu. Bukankah ini giliranku?” [TN: dia berbicara
dengan nada seperti samurai]
…… Tunggu, sepertinya ada samurai di sini.
Dan pencalonan naik satu demi satu untuk mengikuti
suara-suara itu.
Kalau mereka berkata, 'silakan, silakan', di sini, itu akan
seperti pelawak terkenal, tapi kuyakin mereka tak akan pernah mengatakan ini…
[TN: salah satu komedian yang cukup terkenal di Jepang]
"Tidak! Ini milikku, jadi aku akan duduk!"
Mishima-san mengatakan itu dengan panik saat suara-suara
dari sekitar terus meningkat, dan setelah ragu-ragu selama beberapa menit, dia
akhirnya naik ke pangkuanku sambil berkata 'Ah!'.
Dan perasaan pantat lembut Mishima-san menyebar ke lututku,
dan aku merasa seperti melakukan sesuatu yang salah. Maksudku, aku meletakkan
gadis SMA di pangkuanku!
…… Tentu… Aku bukan orang tua mesum (ero oyaji)… Ya, aku yakin itu.