Kamis, 05 Agustus 2021

[WN] Masho no Otoko wo Mezashimasu Chapter 87

[WN] Masho no Otoko wo Mezashimasu Chapter 87

Chapter 87 - Seats Arrangement

Tempat duduk baru akan ditentukan dengan undian.

 

Minori-san dan gadis yang duduk di sebelah Maegashira memprotes, tapi mereka tak bisa bertarung didepan suara mayoritas.

 

“Se-selesai!”

 

Gadis yang membuat lotere mengatakan itu dengan keras.

 

Untuk pemenang hanya ada 'Win' dan 'Jackpot' dalam lotere ini, dan hanya dua kursi itu yang diputuskan, dan sepertinya selain itu bebas.

 

Ngomong-ngomong, 'Jackpot' ada di sebelahku, dan 'Win' ada di sebelah Maegashira.

 

Nah, apakah kalian semua siap?”

 

Pembawa acara adalah Mishima-san, yang merupakan ketua kelas kami di Sekolah Menengah Pertama.

 

Menanggapi tersebut, semua orang berkata, ‘Aku siap'.

 

Saatnya menggunakan 'God's Pull'!”

 

“’Deadly Draw’…! Sekarang, waktunya diriku! Untuk menang!"

 

Sampai sekarang aku tidak beruntung karena menyimpan semua keberuntunganku untuk digunakan di sini!… Mungkin….. pasti……… Mungkin.”

 

Dan seterusnya, banyak teriakan unik.

 

Lotre yang dibuat ditempatkan di tas kosong dan dikocok. Dan sebuah celah, cukup untuk satu lengan, terbuka.

 

Baiklah, siapa yang menariknya duluan?”

 

Mishima-san bertanya, tapi tidak ada yang menjawab.

 

Ini karena mereka ragu-ragu. Itu lotere, jadi kemungkinannya sama tidak peduli kapan kau menariknya, tapi secara emosional mungkin tidak begitu.

 

Yah, aku tahu bagaimana rasanya ... kau mungkin merasa itu akan buruk kalau menarik pertama ... Tapi, kau juga berpikir, gimana kalau 'Jackpot' keluar lebih dulu ... bukan?...

 

 

Setelah beberapa detik hening, seorang gadis maju.

 

"Aku akan menariknya! Aku akan menunjukkan kepada kalian apa yang disebut 'God's Pull'!"

 

Gadis itu berkata begitu dan memasukkan tangannya ke dalam tas.

 

Ini dia–!”

 

Apa yang gadis itu miliki di tangannya adalah sebuah kertas putih bersih… kegagalan.

 

Gadis itu melihatnya, dia jatuh di tempat.

 

…. Satu orang kalah.

 

"Ini konyol."

 

Di sampingku, Maegashira mengejek gadis itu… Dia berbicara seperti seorang 'S'.

 

Tapi, tindakan gadis itu membuat yang lain menarik undian satu demi satu.

 

Lotereeeeee-! Aku memanggil… ‘Jackpot’!”

 

Melihat hasilnya, satu lagi jatuh.

 

 

Sekarang, aku mengorbankan 'hidupku (poin)'!”

 

Jangan mengorbankannya…!

 

Dan satu lagi roboh lagi.

 

Takdir tersenyum padaku! Dan, 'Jackpot' yang asli muncul!“

 

Dan satu lagi roboh.

 

Loteree berlanjut untuk sementara waktu, tapi belum ada yang menang. Dan adegan di mana banyak gadis SMA pingsan bisa dilihat…, adegan 'mayat' di dalam ruang karaoke. Entah bagaimana, itu mengingatkanku pada sebuah insiden, tapi semua orang putus asa, jadi aku tetap diam.

 

Kami berada di ruang Karaoke tapi belum ada yang menyanyi ...

 

 

 

Maegashira yang sempat mengejek mereka beberapa waktu lalu, sudah kehilangan minat, dan sekarang bermain-main dengan smartphone miliknya.

 

Lalu, saat jumlah yang tersisa menipis, giliran kenalanku yang menarik undian.

 

Orang itu… Minori Saegusa.

 

Tidak aneh untuk segera keluar, bukan?”

 

Sambil berkata, Minori-san memasukkan tangannya ke dalam tas.

 

Gadis yang berbaring sampai sekarang juga bangkit dan memperhatikan.

 

Itu rahasia kalau aku berpikir mereka tampak seperti zombie saat melihat mereka bangun. Dari mata gadis-gadis di sekitarku, aku merasakan perasaan yang mengatakan, ‘Aku tak ingin gadis ini menariknya.'

 

Aku tak tahu apakah itu dendam saat makan siang di masa lalu atau fakta kalau Minori-san masih satu kelas denganku…

 

Aihh-!”

 

Minori-san menarik lotere dengan suara yang lucu.

 

Ruangan itu terasa tegang.

 

Rasanya seperti rapat draf di mana semua pilihan tim saling tumpeng tindih….

 

Secara tak sengaja aku juga menelan ludah sambil mengawasinya.

 

Minori-san perlahan melihat lotere yang dia ambil…

 

Dan dia roboh.

 

Gadis-gadis yang melihatnya bersorak dan memberikan tos satu sama lain ... Aku bertanya-tanya seberapa besar mereka tidak ingin Minori mendapatkannya ...

 

…… Kursi akhirnya diputuskan. Di sebelah Maegashira ada seorang gadis pendiam, dan sepertinya namanya Kurita-san… Saat dia mendapat ‘Win’, dia langsung bersyukur kepada Dewa… itu pemandangan yang luar biasa.

 

Dan di sebelahku ada Mishima-san. Mishima-san yang terakhir menarik, tapi dia mendapatkan tempat duduk disebelahku, seolah-olah pepatah, ‘Last but not least’, itu benar.

 

(TL: Last but not least Berarti ada di urutan terakhir, tapi bukan berarti kalah penting dari yang lain)

 

Kalau begitu, aku akan duduk di sebelah Hatano-kun… tidak apa-apakan?”

 

Ya, tolong. Atau… kau ingin duduk di pangkuanku?”

 

"Benarkah?!!!"

 

"… Aku bercanda."

 

Mishima-san bereaksi keras terhadap leluconku.

 

Jadi, aku menjawabnya secara tidak sengaja…

 

Dan, yah… tidak hanya Mishima-san, tapi gadis-gadis lain juga mencondongkan tubuh ke depan padaku… Termasuk Maegashira…

 

"Oh begitu~. Yah, aku tahu itu. Ya, tidak apa-apa! Aku tidak berpikir aku ingin merasakan paha Hatano! Tidak sama sekali!!"

 

Mishima-san berkata begitu… Mungkin dia sedikit kesal?.

 

Tapi, dengan itu aku tahu kalau Mishima-san ternyata punya pikiran kotor.

 

Uhumm…, ayo kita ambil minum dulu.”

 

Tempat karaoke punya layanan soft drink sepuasnya, jadi kukatakan kalau aku ingin pergi untuk mengambil minuman.

 

Ah, aku akan membawakan milikmu, Hatano-kun, jadi kamu tidak perlu berdiri. Apa yang ingin kau minum?"

 

Mungkin ini hak istimewa seorang pria di sini ... gadis itu akan berinisiatif untuk memenuhi kebutuhan pria itu.

 

"Baiklah, kalau begitu tolong bawakan aku cola."

 

"Ya aku mengerti. Aku akan mengambilkannya untukmu. "

 

Mishima-san meninggalkan ruangan dengan senang hati. Setelah itu, gadis-gadis lain mengejarnya dengan wajah gelap.

 

Maegashira-kun, apa yang kamu inginkan?”

 

"Jus sayuran"

 

Oi, mereka tak punya jus sayur di sini!

 

Kurita-san juga bertanya pada Maegashira seperti bagaimana Mishima-san bertanya padaku, tapi Maegashira memberikan jawaban yang jahat.

 

J-Jus sayuran…? Hmm, kurasa mereka tak punya. "

 

Tapi, aku merasa ingin minum Jus sayuran sekarang. Tolong beli di luar. "

 

Oi, apa gunanya pergi ke tempat dengan layanan minum sepuasnya?!

 

Ah, benar juga, kurasa ada kalanya kamu ingin meminumnya… Aku mengerti, aku akan membelinya.”

 

Kau tak perlu membelinya! Kau terlalu baik tau!

 

Selain itu, bisa kuliha kalau Maegashira terlihat seperti tidak akan membayarnya.

 

Maegashira, untuk saat ini tolong bersabar dengan apa yang tersedia disini.”

 

Kalau Hatano-kun berkata begitu, baiklah, aku ingin cola.”

 

Aku mengatakannya secara tidak sengaja, tapi Maegashira tidak ragu-ragu untuk menarik kembali pernyataan sebelumnya.

 

…… Orang ini… Aku yakin meskipun dia membawakan jus sayuran untuknya, dia tidak akan meminumnya…

 

Kurita-san keluar ruangan setelah dia berkata, 'Aku akan membawakanmu cola, tolong tunggu'.

 

“………………”

 

Hatano-kun, ada apa?”

 

Tidak, tidak ada…”

 

Aku hanya terus berpikir sampai sekarang saat melihat gadis-gadis itu… kalau…

 

Aku merasa seperti ada di hostess club…

Previous

List Chapter

Next

Blog yang dibuat karena kegabutan admin yang ingin membaca web novel berbahasa indonesia dan berujung menerjemahkan sendiri sendiri. Tolong asupan komennya ya