Chapter 39 - Student Council of Kenran High School (Before The Entrance Ceremony) 2
Risa melihat orang yang ribut memasuki Ruang
OSIS, seorang gadis yang bekerja dengannya di OSIS dan juga menduduki posisi
Wakil Ketua.
Sepertinya ada sesuatu yang buruk, tapi Risa
berpikir itu bukan ide yang baik untuk mendengarkannya sambil dipijat, jadi dia
menekan tombol untuk mengakhiri waktu bahagia itu. Dia merasa sedikit kesepian
saat bola FIR berhenti, tapi pertama-tama dia perlu bertanya pada gadis yang
sedang berjalan ke arahnya.
Ketika Risa melihat Wakil Ketua, Chika
mendekat, sepertinya ia sedang bersemangat. Risa menghela nafas sambil
berpikir, 'Mungkin tidak terlalu penting', dan berbicara dengan Chika yang
datang mendekat.
“Ada ap...”
"Ini buruk! Sangat buruk! Ini sangat
buruk! Ini benar -benar sangat buruk!”
Namun, sebelum Risa selesai mengucapkan
kata-kata tersebut, Chika terus membombardirnya dengan kata-kata. Dan ketika
dia melihat Chika lagi, ia melihat bahwa Chika banyak berkeringat.
Chika buru-buru memberitahu Risa, tapi
informasi yang didapat Risa hanya 'Itu buruk!'.
“A-Aku mengerti. Aku mengerti itu sesuatu yang
buruk.”
Risa tak punya pilihan selain berkata begitu…
Lagipula, saat ini, Chika tak bisa bicara
kecuali sudah tenang.
“Baiklah, tolong, tenanglah. Apakah kau ingin
teh?”
"Ya! Tolong!"
Chika sepertinya masih bersemangat, tapi dia sudah
cukup tenang untuk mengobrol. Saat Risa sedikit lega akan hal itu, ia
memasukkan air panas dari ketel listrik ke dalam teko dan menuju ke tempat
cangkir itu diletakkan. Sedangkan untuk cangkirnya, setiap anggota OSIS membawa
sendiri, jadi Risa mengeluarkan cangkir yang anggota taruh di Ruang OSIS dan
menuangkan teh ke cangkir Chika. Memang ada cara khusus untuk membuat teh hitam
jadi lebih enak, tapi Risa tidak pernah terlalu mengkhawatirkan hal itu.
Bagaimanapun, bau harum datang dari teh yang
dituangkan. Risa membawakan teh untuk Chika yang masih menenangkan diri, ia
berharap dengan mencium aroma tersebut Chika bisa lebih rileks.
“Ini dia ……”
"Terima kasih!"
Saat Risa meletakkan teh tersebut di depan
Chika, Chika langsung mengambilnya dan meminumnya sekaligus.
"Hei! Masih panas! "
Risa kaget melihat Chika yang meminumnya
seketika itu juga. Itu masih panas, dan semua orang harus tahu apa yang terjadi
jika kau meminumnya sekaligus.
"Ah! Ahh! ini panas!"
"……hahhhh."
Risa menatap ke arah Chika, yang meminum teh
panas itu sekaligus dan terbang ke sana kemari, dengan iba.
Chika mondar-mandir sebentar, lalu dia
menggunakan meja untuk membantunya berdiri.
"Apa kau baik-baik saja?"
“… ..Yah, panas sekali.”
Risa berpikir, 'Tentu saja', tapi dia tidak
mengatakannya.
Sebaliknya, Risa bertanya apa yang terjadi.
“Jadi, apa yang ingin kau katakan?”
"Oh ya! Kau tau, Ini buruk!”
“Ya, aku mengerti kalau ini sesuatu yang
buruk.”
Namun, meski Risa tahu itu sesuatu yang buruk,
dia tidak tahu apa itu ……
“Jadi, apa itu?”
“Yah, ini benar-benar hebat, sangat sangat hebat.”
“Ya, aku mengerti kalau itu sesuatu yang
hebat.”
Risa mencoba menenangkan Chika yang masih
sangat bersemangat lagi dan lagi. Dan akhirnya, dia berhasil menenangkannya.
“Ah, Maaf Maaf.”
Chika meminta maaf dengan senyum pahit.
Risa menghela nafas saat melihat Chika
akhirnya bisa tenang kembali.
"Jadi apa yang terjadi?"
"Aku baru saja memeriksa dokumen anak
laki-laki yang akan masuk sekolah di ruang guru."
OSIS juga harus mendukung para siswa, dan
mereka harus sangat berhati-hati terhadap anak laki-laki yang sensitif, jadi
perlu untuk mengetahui nama dan wajah anak laki-laki dengan benar.
Risa bertanya-tanya, 'Sepertinya dia melakukan
pekerjaan itu, tapi apa yang terjadi padanya ...?'
“Ada seorang anak laki-laki yang sangat lucu!”
Mendengar kata-kata itu Risa kecewa. Setiap
tahun, ada cukup banyak anak laki-laki yang terdaftar di Kenran High School, dan beberapa
dari mereka terlihat baik.
‘Tentu, anak itu akan populer, jadi OSIS harus
ekstra hati-hati, tapi itu saja. Lagipula kita tidak akan terlalu terlibat
dengan siswa dari kelas yang berbeda. ', Itulah yang dipikirkan Risa.
“Kali ini berbeda! Ketika aku bertanya kepada
Kepala Sekolah tentang dia, bocah itu tampaknya memiliki kepribadian yang baik!
Jadi, dia pasti akan populer!”
“Tentu saja.”
"Benarkan? Kupikir akan sulit baginya
untuk melakukan aktivitas klub dengan damai, bukan? ”
Risa menyetujui itu dan mendesak Chika untuk
melanjutkan.
"Jumlah siswa yang mencoba bergabung
dengan klub bocah itu akan meningkat secara dramatis."
"Yah, terkadang hal seperti itu mungkin
terjadi."
“Jika itu terjadi, itu buruk, kan?”
“Ini memang buruk”
“Jadi kenapa kita tidak memintanya untuk
bergabung dengan OSIS?”
“Tidak, orang yang akan menjadi anggota OSIS
dipilih oleh siswa.”
'Apalagi masing-masing jabatan sudah terisi di
semester ini’, itulah yang dipikirkan Risa.
“Yah, tapi, tapi! Bagaimana dengan sistem 'magang’
!? Ayo gunakan itu!”
“Oh, sistem 'magang'? Tapi sebagian besar siswa
itu ingin membantu OSIS atau ingin bergabung…. ”
Ini semacam promosi untuk seseorang yang
bertujuan menjadi anggota OSIS berikutnya. Mereka melakukan kegiatan OSIS
dengan maksud agar siswa lain mengetahui keberadaannya dan berharap agar siswa
tersebut dapat memilih mereka pada pemilihan selanjutnya.
“Tapi tidak ada aturan seperti itu.
Satu-satunya hal yang diperlukan adalah Ketua OSIS dapat mengonfirmasi keinginan
siswa dan menunjuk siswa itu. "
“Yah, tapi ……”
“Oke, oke, tapi kenapa kita tidak bertanya
dulu !? Mari kita tanya dulu, oke !?”
Risa kemudian memikirkan masalah itu sejenak,
dan bergumam, 'Baiklah.'.
“Tentu, sepertinya sulit baginya untuk
mengikuti aktivitas klub mana pun, jadi mungkin kita bisa memberi saran padanya?
Dan, kamu mengatakan kalau dia memiliki kepribadian yang baik, jadi dia mungkin
tidak dengan kejam menolak saran kita… mungkin… ”
Saat Chika mendengar kata itu, dia lalu
melompat sambil berkata 'Yeay! Yeay! '.
Kemudian Risa menanyakan hal terpenting pada
Chika yang hampir dia lupakan.
“Jadi siapa nama anak laki-laki itu?”
Chapter ini akhir dari vol 1.
Bisa dilihat perbedaan
mencolok antara WN sama Illust LN.
Apalagi bagian pakaian mc
kita tercinta.
Admin cuma bisa berharap
ada yang garap LN ENG atau bagi2 Raw LN nya biar bisa digarap wkwk