Selasa, 20 April 2021

[WN] Masho no Otoko wo Mezashimasu Chapter 38

[WN] Masho no Otoko wo Mezashimasu Chapter 38

Chapter 38 - Student Council of Kenran High School (Before The Entrance Ceremony)


Di dalam sebuah ruangan di suatu tempat di SMA Kenran. Ruangan yang memiliki pintu kayu besar, memberimu suasana tak dapat dimasuki dengan mudah, dan ada papan di pintu itu yang bertuliskan 'OSIS'.

 

Ya, ini adalah ruang OSIS, terletak di tengah-tengah SMA Kenran.

 

OSIS SMA Kenran dipercayakan dengan otoritas yang cukup besar oleh sekolah. Untuk alasan ini, SMA Kenran tidak begitu ketat dalam hal peraturan sekolah meskipun memiliki reputasi sebagai sekolah yang berpusat pada siswa yang ingin melanjutkan ke universitas, namun sebaliknya, siswa yang melakukan masalah besar seringkali dihukum berat. Juga, orang-orang yang terpilih menjadi anggota OSIS, diserahi wewenang besar, banyak dari mereka adalah orang-orang hebat dan memiliki dukungan kuat dari siswa lain. Ya, OSIS SMA Kenran penuh dengan siswa yang cakap dan populer.

 

Ruang OSIS tempat siswa bekerja siang dan malam itu besar dan mewah. Siswa yang baru pertama kali melihatnya sering dikejutkan dengan kemewahannya, tapi semua kemewahan itu bukan dari pengeluaran OSIS, melainkan karena ada banyak siswa dari keluarga kaya di Kenran, banyak perkakas dan furnitur berkualitas tinggi yang dibawa sendiri, dan orang yang membawanya tidak membawanya pulang setelah lulus. Mereka dibiarkan begitu saja setelah lulus, jadi kalau dilihat masing-masing barangnya pasti terlihat mewah, dan secara keseluruhan hanya terlihat seperti ruangan dengan campuran furnitur mewah.

 

Di ruangan itu, wanita yang merupakan pemilik ruangan ini yang juga Ketua OSIS sedang memeriksa dokumen sambil minum teh.

 

Dokumen tersebut berisi ucapan selamat datang yang akan dibacakan saat upacara penerimaan siswa baru beberapa hari kemudian.

 

Berhubung dia adalah ketua OSIS, tentu saja dia sudah berkali-kali berbicara di depan banyak murid, namun tetap saja dia masih gugup, jadi dia tak bisa mengabaikan persiapan, lagipula dia adalah ketua OSIS, Risa Sanada  .

 

Risa sudah menjadi Ketua OSIS sejak semester kedua tahun pertama. Dengan pikiran jernih dan kepribadian yang ramah, ia juga menyambut siswa baru tahun sebelumnya. Dan karena anak laki-laki baru akan menghadiri upacara penerimaan, dia dapat mengkonfirmasi informasi tentang mereka sedikit lebih awal dari siswa lain saat ini, dan dia diam-diam berpikir itu berguna.

 

…… Tapi, hanya karena dia bisa melihatnya lebih awal bukan berarti dia bisa melakukan kontak dengan mereka. Namun ketika dia melihat siswa baru, dia ingin anak perempuan dan laki-laki, yang sudah masuk ke SMA Kenran, untuk menikmati kehidupan sekolah menengah mereka. Maka, ia selalu melakukan yang terbaik dalam pekerjaannya membangun sekolah yang bagus sehingga semua siswa dapat memiliki kenangan yang menyenangkan!

 

Hanya Risa yang berada di Ruang OSIS sekarang, dan anggota lainnya sedang liburan. Lagipula liburan musim semi masih berlangsung. Bagaimanapun, persiapan untuk upacara masuk berjalan sesuai rencana, dan itu hampir selesai. Risa tak perlu datang ke sekolah untuk melakukan persiapan, namun menurutnya ada banyak godaan di rumah sehingga dia bisa berkonsentrasi untuk melakukan pekerjaannya di sekolah dengan lebih baik. Itu sebabnya dia datang ke sekolah saat liburan. Diam-diam Risa memejamkan mata saat menaruh teh dan dokumen di mejanya.

 

Bagian dalam gedung sekolah selama liburan musim semi sangat tenang dan yang terpenting adalah mudah untuk berkonsentrasi di sana… .. Risa meletakkan tubuhnya di sandaran kursi tempat dia duduk. Kemudian hidupkan sakelar. Kursi itu dengan lembut menerima tubuh Risa dan bergerak perlahan. Gerakannya tampak lembut, jadi Risa dengan lembut mengendurkan tubuhnya juga.

 

“Oh! Aa…, Aaaa … ”

 

Suara itu keluar dari mulut Risa. Mau bagaimana lagi karena rasanya sangat enak. Itu mungkin kursi pijat mewah…. Dia diam-diam berpikir kalau mantan anggota OSIS yang meninggalkan kursi itu adalah ‘Dewa’. Tak perlu dikatakan, kursi itu juga salah satu alasan kenapa dia lebih suka bekerja di sekolah. Selain itu, di depan kursi ada meja, namun meja itu jarang digunakan untuk bekerja.

 

Pokoknya, tubuh Risa dipijat dan dilonggarkan oleh bola FIR yang menempel di kursi pijat, layaknya tukang pijat yang ahli. Risa memencet tombol, dan kali ini dia memilih pijat seluruh tubuh. Kemudian, gerakannya berubah, yaitu memijat betis, paha, lengan, pinggul, bahu dan seluruh tubuh mulai dari telapak kaki. Risa pasti merasa nyaman karena dia kemungkinan akan tertidur jika dia tidak berhati-hati.

 

“Oh, Aaaa …”

 

Ketika Risa menggunakan kursi pijat secara eksklusif sementara yang lainnya tidak ada di sana, koridor itu agak berisik, dan dia merasa suara itu perlahan menuju ke ruang OSIS.

 

Saat Risa berpikir begitu, BANG!, Pintu dibuka dengan keras. Ketika Risa berbalik ke pintu, dia melihat seorang anggota OSIS. Ya, itu adalah Wakil Ketua OSIS, Chika Katsurakawa, yang berdiri di pintu masuk dengan terengah-engah.

 

… .. ’Dia seharusnya tidak lari di koridor’, itulah yang dipikirkan Risa.

 

Lebih dari itu, Risa bertanya-tanya kenapa Chika datang ke sekolah pada hari libur, sambil menikmati pijatan di kursi pijat.

 

Setelah Chika memastikan kalau Risa ada di dalam ruangan. Dia berteriak dengan suara keras kepada Risa.

 

"Ini buruk!!"

 

……'Rupanya ini sesuatu yang buruk'.

 

Risa berpikir begitu sambil masih menikmati pijatan di kursi pijat.

Previous

List Chapter

Next

Blog yang dibuat karena kegabutan admin yang ingin membaca web novel berbahasa indonesia dan berujung menerjemahkan sendiri sendiri. Tolong asupan komennya ya