Selasa, 30 Maret 2021

[WN] Masho no Otoko wo Mezashimasu Chapter 22

[WN] Masho no Otoko wo Mezashimasu Chapter 22

Chapter 22 - Neighbor 2


Kutempatkan udang di atas panggangan dan mulai memanggangnya. Setelah itu, terdengar suara mendesis dan aroma harum darinya.

 

“Woow, baunya enak.”

Kesan gembira dari ibuku yang sudah kenyang.

 

Memang baunya enak, membuatku ingin secepatnya makan.

 

Ketika kerang hampir matang, aku menambahkan sedikit mentega dan beberapa tetes kecap.

 

Sekali lagi, aroma sedap merangsang nafsu makanku.

 

"Sudah waktunya”

Kata Maria sambil mengamati seafoodnya.

 

Warna udangnya sudah terlihat bagus dan juga terlihat sangat enak.

 

“Itadakimasu

 

Dengan senang hati ibuku mengambil udang bakarnya, membuang cangkangnya dan menggigitnya.

 

“Oh, rasanya enak! Teksturnya bagus dan enak!”

 

Lalu dia minum bir dan makan lagi.

 

“Kalau begitu, akan kubawakan nasi, ikan, dan sashiminya.”

 

“Oh, bawakan bir lagi.”

 

Ibuku hanya meminta lebih dan lebih.

 

Sikap yang membuatku berpikir dia lupa kalau ada tamu.

 

Apa karena tamunya tetangga kita jadi dia tak terlalu mempermasalahkannya?

 

“Kikusui-san, Terima kasih banyak karena sudah memberikan sesuatu yang terlihat sangat enak.”

 

“Aku benar-benar berterima kasih untuk itu.”

 

Aku berterima kasih lagi.

Karena semua seafood yang kuterima besar dan segar.

 

"Tidak, tolong jangan terlalu dipikirkan."

 

“Yah, meski kita mendapatkannya dari Kikusui-san, tapi tetap saja, sillakan makan yang banyak!.”

 

Sambil malu, aku mencoba mengatakannya dengan senyum…

 

"Oke! Aku akan membawanya setiap hari jika kau benar-benar menginginkannya!”

 

“Haha, itu buruk.”

 

Jika memungkinkan, bawalah juga daging. Dan jika memungkinkan lagi, tolong yang mahal.

 

Yah, aku tak akan mengatakannya…

 

“Maaf sudah membuatmu menunggu.”

 

Maria membawa panci gerabah berisi nasi, nampan berisi ikan kukus, dan sepiring sashimi.

 

“Nah, nasi dan ikan sudah datang, jadi ayo kita makan.”

 

"Iya! itadakimasu.”

 

“Kalau Maria tak ada pekerjaan lagi, ayo sini, makan bareng.”

 

"Terima kasih banyak. Kalau begitu, biarkan aku makan bersama denganmu. ”

 

Biasanya Maria selalu makan bersama kita, tapi saat ada tamu, dia makan secara terpisah. Dan karena Kikusui-san tetangga, jadi kurasa tidak apa-apa.

 

“Kalau kau tidak kesini dan makan secepatnya, kaa-san akan memakan semuanya.”

 

“A-aku tak serakus itu!”

 

“Apa tak ada lagi udang atau kerang dipanggangan?”

 

“Ya, itu hilang, jadi kupanggang lagi yang baru.”

 

Lihat, baru kukatakan dan kau sudah memakan semuanya kan?

 

Ya sudahlah, aku makan nasi dan ikan saja.

 

Saat kulihat kedalam panci, tulangnya sudah lepas dari ikan, jadi kuambil bagianku dan juga bagian Kikusui-san di mangkuk.

 

“Apa segini cukup?”

 

“Hyaa! Terima kasih."

Katanya sambil menerima mangkuk dengan gemetar.

 

Seperti menyerahkan barang berbahaya.

 

Aku juga mengambil bagian Maria dan ibuku.

 

"Terima kasih banyak."

 

“Makasih

 

Saatnya mulai makan sebanyak yang kubisa.

 

Kira-kira rasanya seperti apa ya?

 

... Rasanya sangat enak. Dengan kelezatan setengah matang, cita rasa ikan didalamnya, ditambah kelezatan daging ikannya. Membuat makanan ini menjadi mahakarya.

 

"Sangat lezat."

 

"Ya itu betul."

 

“Sangat enak

 

Baik Maria dan ibuku menyetujuinya.

 

Ketika aku melihat Kikusui-san, dapat kukatakan kalau dia juga merasakannya.

 

Orang yang membawakanku makanan enak, akan kuberikan kau banyak layanan. Karena udang bakarnya hampir matang, akan kuambil dan kutaruh di piring Kikusui-san.

 

Sumpit ibuku terentang saat aku mencoba mengambilnya, tapi aku menghentikannya dan merebut udangnya. Wajah ibuku sedikit terkejut.

 

Hei, aku tahu kau baru saja makan banyak…

 

"Terima kasih banyak."

 

Setelah melihat Kikusui-san berterima kasih padaku dan mulai memakan udang, ibuku mengajukan pertanyaan.

 

“Kikusui-san, apa kau masih kesulitan bekerja?”

 

"Yah begitulah….."

 

Itu topik yang menarik. Profesi tetangga misterius, Kikusui-san, pasti sesuatu yang luar biasa.

 

Tapi, selama ini, ibuku tahu tentang itu ya…

 

“Pekerjaan apa yang dilakukan Kikusui-san?”

 

Sepertinya Maria juga penasaran, jadi dia menanyakan itu.

 

“Aku juga penasaran tentang itu. Jadi, pekerjaan apa yang kau lakukan?”

 

Mungkin karena tekanan dari pertanyaan kami, dia menjawabnya dengan gugup.

 

“Hmmm, aku, aku menulis sesuatu seperti novel… ..”

 

Dan ibuku tiba-tiba ikut campur di sana.

 

“Dia luar biasa lho, lagipula, dia penulis yang populer.”

 

“Hmmm, mungkin itu sesuatu yang kutahu? Bisakah kau memberi tahuku judulnya? "

 

Ketika aku mengatakan itu, dia mengambil sesuatu dari sakunya dan mengeluarkan sebuah buku lalu memberikannya kepadaku.

 

Saat aku menerima buku itu, kuperiksa sampulnya, dan judulnya adalah, “Tomorrow with you”.  Hmm, aku tak tahu apa-apa tentang buku ini. Sambil memikirkan itu, tiba-tiba Maria, yang melihat sampulnya, berkata “Ah!”.

 

“Maria, apa kau tahu ini?”

 

“Lebih dari sekadar mengetahuinya, tapi aku juga membacanya dan menyukainya.”

 

“Hmmm, apa itu terkenal?”

 

“Jika kau seorang wanita, setidaknya harus membacanya sekali. Itu sangat terkenal. Buku itu populer selama 10 tahun.”

 

"Wow! Luar biasa!”

 

Secara tidak sengaja, aku melihat Kikusui-san dengan hormat.

 

Kikusui-san, memalingkan matanya karena malu, wajahnya menjadi merah.

 

“Isinya seperti apa?"

 

Aku bertanya kepada Maria tentang isinya.

 

“Hmm, isinya tentang beberapa pria akan tertarik pada gadis yang bekerja keras, lalu berbagai 'Happenings' akan terjadi pada gadis itu.”

 

Oh, apa itu? Komedi romantis dengan gadis sebagai pemeran utamanya?

 

Aku membaliknya dan membaca bagian tengahnya.

 

“Aku menyukaimu!”

 

Tiba-tiba aku menemukan kesalahan…

 

(Tl: jadi kesalahan disini tuh ada typo dikata suki, disitu ditulis '' (Suki) yang berarti celah, atau kesempatan. Dan kata yang benar itu ' ' (Suki), yang artinya suka.)

 

Baiklah, ayo lanjutkan.

 

"Tapi aku…."

 

"Aku tahu! Aku tahu kau belum memutuskan siapa yang kau suka.”

 

“………”

 

“Kalau begitu, akan kupastikan kau tak bisa melupakanku!”

 

Musashisakai mendorong Mitaka ke tempat tidur dan mencuri bibirnya.

 

Lalu, tangannya menyelinap ke pakaian Mitaka dan memijat dadanya dengan kasar.

 

Mitaka tanpa sadar menaikkan suaranya pada rangsangan yang diberikan oleh tangan Musashisakai.

 

Mungkin, karena senang dengan reaksinya, Musashisakai mengulurkan tangan ke bagian rahasia Mitaka …….

 

……… Ketika aku membaca sejauh itu, aku perlahan-lahan menutup buku itu.

 

Oi, bukankah ini novel erotis !?

 

Tiba-tiba, Maria memberikan beberapa komentar tambahan.

 

“Setiap kali, karakter utama menemukan 'Happening' yang mendebarkan, disitulah alasan kenapa buku itu sangat populer.”

 

Dan Maria juga menambahkan, “Buku ini populer untuk berbagai kelompok umur dari siswa sekolah dasar hingga perempuan tua. Bahkan bagiku, masih kunantikan volume berikutnya juga.”. Itulah akhir penjelasan buku dari Maria.

 

Dan dari kata-katanya, Kikusui-san tampak sedikit bangga karenanya.

 

Tunggu! Maksudmu, 'Benda ini', untuk segala macam umur !?

Previous

List Chapter

Next

Blog yang dibuat karena kegabutan admin yang ingin membaca web novel berbahasa indonesia dan berujung menerjemahkan sendiri sendiri. Tolong asupan komennya ya