Jumat, 14 Agustus 2020

The Reincarnated Boy’s Growth Log ~The Harder I Work The Stronger I Can Become!?~ Chapter 17

The Reincarnated Boy’s Growth Log ~The Harder I Work The Stronger I Can Become!?~ Chapter 17

Chapter 17 - Before The Departure

Saat aku memikirkan berbagai hal seperti, 'Aku bertemu Raja ya~' atau, 'Aku bertemu saudara-saudaraku ya ~', hari keberangkatanku ke Ibukota Kerajaan 

telah tiba.


Tampaknya dibutuhkan sekitar dua minggu dengan kereta dari sini ke Ibukota Kerajaan. Seperti yang diharapkan, itu jauh. Filia dan Chrona tampak sangat senang ketika mereka mendengar tentang perjalanan ke Ibukota Kerajaan. Aku membelai kepala mereka secara naluriah.


Sebaliknya, aku tak dapat berbicara dengan Aerith. Aku dihindari bahkan jika kita bertemu di dalam mansion, meskipun dia juga mengawasi ketika aku berlatih dengan Sensei, dia pergi ketika semuanya selesai. Aku bertanya – tanya apakah aku melakukan sesuatu, bertanya pada sensei tentang itu dan…


"Tunggu sampai dia bisa memutuskan sendiri"

Aku diberitahu begitu. Meskipun Sensei tampaknya mengetahuinya, tapi dia tak mau memberitahuku. Kukira aku hanya bisa menunggu orang itu sendiri datang dan mengatakannya.


Aku berlatih sendiri selama satu minggu ini. Ada beberapa alasan dan, seperti yang kupikirkan, aku tak bisa menganggapnya sebagai masalah orang lain setelah aku mendengar tentang Regalia Empire. Sebaliknya, aku sudah terseret ke dalamnya. Pelatihan baru-baru ini dikhususkan untuk koordinasi dengan Hikarin dan latihan lightning magic.


Aku terkejut dengan kekuatanya ketika aku menggunakan sihir satu tingkat lebih tinggi seperti pada titlenya. Hanya saja, aku tidak bisa menggunakannya terlalu sering karena mengkonsumsi begitu banyak magic power. 


Dan sekarang. Karena masih ada waktu sebelum kereta tiba, jadi aku berpikir untuk melakukan pemeriksaan akhir pada barang bawaanku dan menutup diri di kamar. Kamar yang kugunakan sejak aku masih bayi berubah menjadi kamarku sekarang. Ketika aku sedang bersiap di ruangan itu, terdengar ketukan dari pintu.


Siapa itu?, aku menjawab sambil berpikir


"Aku-Aku masuk"

Orang yang masuk adalah, Aerith yang sangat gugup. Dia agak gelisah dan tak tenang. Aku melihat Aerith ketika aku memikirkan apa ada yang salah dan,


"Terima kasih telah menyelamatkanku saat itu!"

, dia mengucapkan terima kasih. Aku berpikir tentang apa yang telah kulakukan dan, tak ada yang terpikirkan selain large march.


"Pada saat itu, Lei langsung pingsan, lalu setelah kau bangun aku tak ada karena rekonstruksi kota, entah bagaimana semakin lama semakin sulit untuk mengatakannya dan itu terus berlanjut hingga hari ini tapi, terima kasih banyak!"

Aerith mengatakan itu sambil menundukkan kepalanya. Karena Aerith berbeda dari biasanya, aku secara naluriah membelai kepalanya. Baru-baru ini, rasanya aku ingin membelai kepala setiap kali aku melihat sesuatu yang menggemaskan. Meskipun sekarang baik-baik saja karena kami adalah keluarga, aku akan berhati-hati mulai sekarang. Tapi itu sangat lucu jadi aku membelainya secara naluriah.


"Tak perlu khawatir, Aneue. Karena aku hanya melakukan apa yang ingin kulakukan. Daripada itu, aku minta maaf karena membiarkanmu terluka. Meskipun itu tidak akan terjadi jika aku tiba lebih awal, itu semua terjadi karena aku terlambat"


“Itu sesuatu yang tak perlu dikhawatirkan. Karena dengan itu membuktikan bahwa aku tak kompeten. Lalu lebih baik masih hidup daripada tidak”

Aerith yang tersenyum ketika mengatakan itu. Setelah itu, dia tiba-tiba menjadi gelisah. Ada apa? Aku ingin tahu apa dia perlu ke toilet.


"Ka-Kalau begitu, karena aku belum erm, memberikan sesuatu sebagai rasa terima kasihku karena Lei menyelamatkanku, aku berpikir untuk melakukannya!"

Dia memikirkan hal seperti itu ya. Kupikir dia ingin pergi ke toilet. Aku senang aku tak mengatakannya.


"Sebenarnya itu tak perlu. Seperti yang kukatakan tadi, aku hanya melakukan apa yang kuinginkan ”


"Kalau begitu aku tak akan bisa tenang! Tidak bisa yahh? "

Aku tak akan bisa menolak jika kau melihatku dengan mata seperti itu!


"Tidak, kamu bisa!"

Aku secara naluriah berteriak. Aerith yang melihat itu tertawa pelan.


"Aku senang. Lalu, tutup matamu”

Aku menutup mataku seperti yang diperintahkan. Ketika aku menunggu, aku merasakan sesuatu yang sangat lembut menempel di pipiku. Aku membuka mataku memikirkan apa itu dan, pada jarak yang sangat dekat ada wajah Aerith. Dan kemudian aku sadar. Bahwa pipiku dicium oleh Aerith.

Aerith yang menjauhkan wajahnya yang memerah dariku, wajahnya sangat merah seolah – olah akan mengeluarkan uap.


“It-itu, sebagai rasa terima kasih! Itu tak ada arti lain di baliknya! "

Aerith melarikan diri keluar dari ruangan setelah mengatakan itu. Aku tak bisa melakukan apa-apa selain melihatnya dari belakang. Aku menyadarinya setelah merasakan kelembutan yang tersisa dipipiku. Meskipun cuma di pipi, tapi ini pertama kalinya aku dicium bahkan dikehidupanku sebelumnya!


Ketika aku tertawa pelan saat memikirkan hal itu, ketukan terdengar dari pintu lagi. Aku menjawab dan


“Permisi, Lei-sama. Oh, apakah sesuatu yang baik terjadi? "

Chloe mengatakan itu begitu dia memasuki kamar. Aku bertanya-tanya apa itu terlihat jelas di wajahku.


"Yah, banyak. Kesampingkan itu, apa ada masalah, Chloe?”


"Ya, Sieg-sama ingin membicarakan sesuatu sebelum berangkat jadi dia memanggil Lei-sama"


Kalau begitu, aku harus segera pergi.


"Dimengerti. Aku akan pergi sekarang. Bagaimana dengan Chloe?”


"Saya juga akan ikut"

Kami berdua meninggalkan ruangan dan menuju ruang belajar. Ada jawaban setelah aku mengetuk pintu ruang belajar lalu kamipun masuk dan, terlihat Sieg dan Eris duduk.


"Chichiue, aku dengar Chichiue ingin membicarakan sesuatu denganku"


"Ah, itu berkaitan dengan statusmu"


"Statusku?"


“Kita juga harus membicarakan tentang serangan mendadak ketika large march kali ini. Walaupun begitu kita harus membawa Lei yang secara langsung menanganinya, tapi siapa yang akan percaya kalau seorang bocah berumur 8 tahun bisa mengalahkan Orc General yang merupakan monster B-rank? Karena itu, agar dapat dipercaya kita perlu meminta Raja untuk melihat status Lei. Dan karena Raja itu orang yang bijaksana, dia tak seperti bangsawan lain, jadi tak akan ada yang membocorkan status Lei. Tapi meskipun begitu, sosok Lei yang bertarung selama serangan mendadak kali ini terlihat oleh para prajurit dan penduduk. Jadi pada akhirnya akan ada kebocoran juga.”

Sieg mengatakan itu. Memang, aku pergi keluar tanpa peduli dengan sekitarku saat itu. Aku dilihat oleh banyak orang ya.


"Kami akan berurusan dengan para bangsawan jadi, Lei, hati-hati"


"Dimengerti"


Ketika kupikir ini akhir dari percakapan


"Lei, ini dia topik utamanya!"

Eris memanggilku dengan senyum lebar.


"Ad-Ada apa, Hahaue?"


“Diantara urusan yang kita punya di Ibukota Kerajaan, ada pesta ulang tahun putri kedua. Pesta ulang tahun keluarga kerajaan dan semacamnya, sebagian besar diserahkan kepada Eliza dan yang lainnya karena kita berada di perbatasan meskipun terkadang Sieg juga ikut berpartisipasi jika dia bisa. Dan kali ini karena kita bisa jadi kita ikut berpartisipasi. Ini debutmu dikalangan bangsawan Lei-chan!”

Putri kedua ya. Jika aku tak salah dia seusia dengan Aerith.


"Dan kami akan meminta Lei-chan memilih seseorang yang kamu suka di sana"


…… Apa yang sedang terjadi disini.


"Yah, itu bukan hal yang mendesak. Tidak apa-apa jika kau hanya berbicara dengan gadis yang menurutmu baik atau yang kau suka. Kita itu keluarga Margrave jadi kau mungkin tak akan diabaikan ketika berbicara dengan mereka”

Sieg tersenyum saat mengatakan itu. Ee, ada yang namanya diabaikan juga? Bukankah lebih sulit memulai percakapan karena aku mendengar sesuatu seperti itu.


"Lakukan yang terbaik, Lei-chan"

Setelah itu, aku diminta untuk mendengarkan tanpa henti tentang bangsawan kelas atas pria dari Sieg sampai kereta tiba.

Bau bau tunangan banyak wkwk

Tolong asupan komennya wahai pembaca.

Blog yang dibuat karena kegabutan admin yang ingin membaca web novel berbahasa indonesia dan berujung menerjemahkan sendiri sendiri. Tolong asupan komennya ya