Chapter 50 - The work at student council
Aku dengar meskipun tak ada yang bisa dilakukan, aku perlu
mengunjungi Ruang OSIS saat waktu luang sepulang sekolah setidaknya sekali,
jadi kuputuskan untuk berkunjung lagi.
Kemudian, ketika aku berkunjung di kemudian hari, semua
anggota OSIS ada di sana dan menyapaku.
OSIS punya sekitar 20 anggota. Aku sedikit terkejut dengan
banyaknya orang, tapi aku ingat kalau ini sekolah besar, jadi mungkin wajar.
Banyak dari anggota yang diperkenalkan tampaknya tipe yang serius.
Ada posisi langka seperti yang bertanggung jawab atas acara
dan upacara. Ia mengatakan kalau orang-orang di posisi ini akan berperan aktif
dalam Festival Sekolah dan Festival Olahraga.
… Ngomong-ngomong, pekerjaanku sebagai magang adalah
membantu orang yang membutuhkan dan melakukan beberapa pekerjaan sehari-hari.
Beberapa hari setelah perkenalanku, ketika aku pergi ke OSIS
sepulang sekolah.
"Halo"
Aku membuka pintu Ruang OSIS dan masuk ke dalam sambil
menyapa anggota lainnya. Orang-orang yang mendengarkan salamku, membalas
salamku dan kembali melakukan pekerjaan mereka sendiri satu demi satu.
… Bukankah dia mengatakan kalau OSIS pada periode ini tidak
sesibuk itu?
Saat aku datang sebelumnya, hanya ada Ketua, tapi ada banyak
orang di Ruang OSIS beberapa hari ini.
…. Hampir semuanya hadir setiap saat. Sejujurnya, aku belum
ingat wajah semua orang, tapi mungkin sebentar lagi. Apakah pekerjaanku semakin
sibuk, atau entah bagaimana mereka menandaiku?… Tapi, kalau salah satu dari
orang-orang ini memiliki potensi menjadi besar di masa depan, aku pasti
ingin bergaul dengan mereka!… Yah, aku akan malu kalau mereka tak benar-benar
menandaiku…. Ya, aku tak boleh membiarkan pikiran ini keluar dari mulutku.
Untuk saat ini, mari kita tanyakan kepada Ketua apa yang
perlu kulakukan hari ini.
Ketua sedang bersantai dengan secangkir teh di kursinya.
“Ketua, Terima kasih atas kerja kerasmu.”
“Oh, Hai, kamu juga.”
“Apakah akhir-akhir ini sibuk? Ada banyak orang yang hadir
beberapa hari terakhir ini. "
"Tidak terlalu"
“…”
“…”
"Tidak juga?"
“Ya, kita belum memasuki waktu sibuk.”
Aku mendengar kata-katanya dan melihat ke arah anggota OSIS.
Di pandanganku, ada orang yang kelihatannya bekerja dengan serius …… Lalu, Apa
yang mereka lakukan?
Mungkin Ketua melihat wajahku yang ragu-ragu, dia mulai
berbicara.
"Mereka sedang menulis artikel sekarang."
"Artikel?"
"Ya, itu artikel yang kutunjukkan padamu saat itu, ‘The
Day of The Student Council’."
“Begitu… Semua orang menulis dengan keras, ya. Apa yang
mereka tulis?”
“Ini tentang dirimu.”
"…. Aku?"
“Aku harus memposting fakta kalau disini ada yang magang, tapi
aku tak tahu siapa yang harus kutanyakan untuk menulis artikel tersebut. Jadi, kukatakan
kalau siapa yang ingin menulis artikel, mereka bisa mencoba menulis satu, lalu aku
akan memilih satu darinya.”
Mendengar itu, aku melihat sekeliling lagi.
…. Artikel macam apa yang akan dibuat oleh antusiasme dan
keseriusan ini? Mungkinkah siswa di OSIS benar-benar 'gila'?
“B-Begitu… Apa yang harus kulakukan hari ini?”
“Hmmm… Baiklah, aku ingin kau membawa dokumen dari dua
tahun lalu ke gudang.”
"Ya aku mengerti. Bisakah kau memberi tahuku lokasi
gudang?”
“Baiklah, ayo pergi bersa ...”
“Kalau begitu, aku akan membimbingmu.”
Itu adalah siswi tenang yang berbicara sebelum Ketua bisa
menyelesaikan kata-katanya.
"Ashiya? ... Lalu, bisakah aku mengandalkanmu untuk
membimbingnya?"
Siswi ini adalah salah satu dari dua wakil ketua OSIS.
Sepertinya Wakil Ketua lainnya, Katsurakawa-san, yang kutemui pada saat mereka
mengundangku, belum juga datang. Ashiya-san adalah gadis yang lembut dan
keibuan. Keibuannya juga tercermin dalam tubuhnya….
Ya… sederhananya, dia memiliki payudara yang besar.
“Kalau begitu, bawa dengan trolley. Oh, tolong tinggalkan
yang tahun lalu.”
“Dimengerti.”
Ketika aku membalas Ketua, Ashiya-san memanggil.
“Kalau begitu, Ayo pergi ~”
Ashiya-san meraih lenganku sambil mengatakan itu. Dan,
payudaranya yang montok mengenai lenganku.
…. Tidak senonoh! Benar-benar tidak senonoh! Tapi terima
kasih banyak!
Di dunia ini, sangat mudah untuk disentuh kalau seorang
wanita menginginkannya, dan orang lain mungkin berpikir kalau wanita tersebut
adalah kekasihmu, kalau begitu kau yang akan bermasalah. Tapi, karena
gadis-gadis ini pada dasarnya berusaha menghindari kontak fisik agar tidak
disukai oleh pria, hal semacam ini sangat jarang terjadi.
Itulah kenapa aku tak bisa menahan perasaan di hatiku ini!
Aku menikmati rasanya dan berjalan ke rak dengan perasaan
begitu.
Saat aku sampai di rak, Ashiya-san sangat antusias.
"Kalau begitu, aku akan mengeluarkan dokumennya, kamu
bisa melihatnya ~"
"… Apa?"
“Ada apa ~?”
"Tidak! Aku akan melakukannya!"
“Tapi, ini berat ~”
“Itu adalah pekerjaan yang ditugaskan padaku.”
"Tapi ~, Bagaimana aku bisa membiarkan
seorang pria melakukan pekerjaan seperti ini ~?"
“Kalau begitu, mari kita lakukan bersama.”
Aku menyarankan itu dan memutuskan untuk bekerja sama, tapi
aku tak ingin dia terlalu mengkhawatirkanku. Maksudku, aku ingin membantu OSIS
dengan baik dan tidak hanya menjadi beban. Jadi, ayo katakan dengan benar di
sini.
"Hmm, kamu tak perlu terlalu mengkhawatirkanku, aku
akan bekerja dengan baik, jadi jangan khawatir."
Ashiya-san membuat tatapan kosong, tapi langsung menjawab,
"Aku mengerti."
“Hatano-kun sangat berbeda dari anak laki-laki lain ~”
“Apakah aku berbeda?”
Ya, aku tahu, tapi aku akan menanyakannya di sini.
“Ya ~. Saat musim panas tiba, anak
laki-laki di kelasku akan berkata, 'Panas sekali', dan mereka akan mulai
menggunakan kipas kertas untuk mengipasi dirinya sendiri.”
…. Tapi kupikir sekolah ini dilengkapi dengan AC dan
pemanas, yang membuat musim panas dan musim dingin tidak seburuk itu?
Aku bekerja sambil mengobrol seperti itu.
Namun, menikmati aktivitas sambil mengobrol dengan gadis
cantik seperti ini…. Rasanya menyenangkan!