Chapter 33 - On the way
Hari pesta akhirnya tiba. Seperti yang
dikatakan sebelumnya kalau aku akan dijemput di rumahku, tapi aku tak pernah menyangka
kalau Shino-san sendiri yang datang menjemputku. Kupikir pelayan Toukain yang
datang, dan aku akan bertemu Shino-san di pesta.
Shino-san mengantarku ke tempat pesta dengan
mobil mewah yang pernah kunaiki sebelumnya.
…… Tapi sungguh, naik mobil ini yang terbaik. Kursinya
empuk, tak ada getaran, dan sepertinya aku bisa tertidur kapan saja kalau merilekskan
tubuh. Sofa di rumahku juga nyaman untuk diduduki, tapi kursi ini lebih baik.
Sejujurnya, sejak Shino-san mengundangku kemarin,
aku perlahan-lahan menjadi depresi saat memikirkan pesta, dan tadi malam aku tak
bisa tidur karena terus memikirkannya.
Mungkin Shino-san tidak tahan melihat wajah
mengantukku, dia lalu berkata.
“Kohaku-kun, kau bisa tidur sampai kita
mencapai hotel.”
"Tapi…"
“Lebih baik tidur sebentar di sini daripada
memasang wajah mengantuk di pesta, dan juga kita masih punya waktu sebelum sampai
di hotel.”
“Hmm, oke kalau begitu…”
Aku berkata begitu, merilekskan tubuhku dan
pergi tidur.
“… Sejujurnya, aku ingin berbicara lebih
banyak.”
Ketika mulai terlelap, aku merasa seperti mendengarnya
dengan samar.
…Aku merasakan sesuatu yang lembut. Meletakan
tanganku di sana dan menggosoknya.
"Hmm !?"
Lalu aku mendengar suara. Halus dan nyaman
untuk disentuh, jadi aku memijatnya.
“Hmm! Uh….
Hmmmm !?”
Aku bisa mendengar suaranya lagi. Benda di
tanganku sangat lembut, tapi sepertinya memiliki elastisitas juga.
Tapi apa itu? Sangat halus, lembut, dan harum.
……jilat.(perori~)
“HMMMM !!!“
Saat aku menjilatnya, terdengar suara keras…
.... Mendengar suaranya, kesadaranku
berangsur-angsur kembali, lalu aku mengangkat tubuhku dan membuka mata.
Aku mengusap mataku dan mengingat situasi saat
ini.
Ya, aku ingat kalau aku sedang dalam
perjalanan ke pesta karena diundang oleh Shino-san, lalu aku tidur karena dia
bilang kita masih punya waktu…
Hm? tunggu sebentar… Aku baru saja mengangkat
tubuhku… Ah, mungkin aku bersandar pada Shino-san…
Aku melakukan sesuatu yang salah, jadi aku harus
minta maaf.
Saat berpikir begitu dan memalingkan wajahku
yang agak mengantuk ke arah Shino-san, ada Shino-san dengan wajah memerah dan
menolak untuk melihatku.
“Shino-san, maafkan aku karena bersandar
padamu.”
“Ah, ya. Tidak masalah."
….Benarkah?
Shino menjawabku dengan wajah memerah dan matanya
terus berputar seolah tak tahu harus melihat ke mana sambil berkeringat.
Shino-san sama sekali tak terlihat baik-baik
saja, tapi…
“Ehem, maafkan aku. Aku memang bersandar
padamu, dan aku juga berat,kan? Tampaknya kamu tidak baik-baik saja…”
Mungkin aku bersandar di pundaknya sepanjang
waktu dan dia berkeringat karena bahunya terasa berat? Tapi aku tak bisa
mengatakannya, jadi ingin kutebak dari penampilannya saja ...atau mungkin aku melakukan
sesuatu yang salah.
“Tidak, tidak apa-apa, karena aku hanya
merasakan kebahagiaan di pahaku!”
Shino mengatakannya dengan tergesa-gesa.
“Paha? Kebahagiaan?"
“Kau tak perlu memikirkannya!”
Ketika aku mencoba memikirkan sesuatu, dia
menghentikanku.
…Aku heran kenapa?
“Daripada itu, kita akan segera sampai di
hotel!”
"Oh begitukah."
Seperti yang Shino-san katakan, kami tiba di
hotel tak lama setelah percakapan itu.
Ketika kami sampai di hotel, aku dibawa ke
kamar tempat pakaian pesta diletakkan.
“Untuk jaga-jaga, aku juga memanggil penata
rambut dan penata rias untukmu, jadi saat kau selesai ganti baju, bilang saja
ke pelayanku, aku akan menunggu di luar.”
Lalu, Shino-san keluar kamar sambil berkata,
'Aku juga harus ganti baju'.
Ketika melihat ke dalam ruangan, ada beberapa
kotak yang mungkin berisi aksesoris dan pakaian. Pertama, aku mengambil gaun
merah yang ditempatkan di dalam salah satu kotak dan melihatnya.
… pendek sekali.
Gaun yang kuambil itu jenis gaun yang berkeliman
pendek. Mungkin di atas lutut, jadi kakiku akan terlihat. Selain itu, tak hanya
kaki tapi juga bahuku akan terlihat. Kesimpulannya, gaun itu banyak mengekspos
tubuh.
…Meski kukatakan untuk tak memilih sesuatu
yang mencolok! Aku bahkan mengatakan kalau jas sudah lebih dari cukup!
…… Yah, aku memutuskan untuk berperan sebagai
partnernya, aku tak bisa depresi hanya karena masalah kecil.
Pada akhirnya, aku mencoba berganti.
…Aku terkejut itu cocok untukku. Kuyakin
sebagian besar pakaian akan terlihat bagus untukku karena aku terlihat bagus. Tapi
saat melihat diriku di cermin, gaun merah itu semakin menonjolkan pesonaku, dan
Shino-san, yang memilih gaun ini, memiliki mata yang benar.
Meskipun dia tak terlalu memikirkan apa aku
ingin memakainya atau tidak!
Yah, aku bertubuh langsing, tak punya rambut,
jadi mungkin tak apa kalau bahu dan kakiku terekspos…Tapi bagaimana jika
pakaian ini dipakai oleh pria lain?
Sekali lagi, aku takut dengan selera mode
dunia ini. Jika ini normal bagi pria dan wanita untuk mengenakan pakaian dengan
desain yang sama …… itu berarti pakaian seperti gaun ini juga dikenakan pria
berbulu dan berotot.
… Aku tak ingin melihat…. Tidak, tunggu, aku lebih
suka melihatnya. Aku ingin tahu betapa anehnya itu. Kuyakin ini akan terlihat
seperti bencana.
Tapi hal semacam itu normal di dunia ini.
..…Apa mereka ada di pesta ini? Entah
bagaimana, aku sedikit menantikan pesta ini.
Ngomong-ngomong, ada kotak lain. Mungkin
sesuatu seperti cincin, kalung, atau aksesori lain ditempatkan di dalamnya.
Kemudian, aku mengambil kotaknya dan
membukanya.