Chapter 25 – Classmate (High School)
"Selamat pagi"
Aku mendengar suara yang indah. Itu jawaban
dari salamku.
Bukan gadis berambut coklat yang menjawab
sapaanku, tapi gadis di sebelahnya yang menghibur dirinya dengan wajah
bermasalah.
Gadis ini juga imut. Dengan rambut panjang
ceri muda yang agak bergelombang dan mata besarnya.
Kesan pertama dari gadis ini adalah bidadari. Seorang
gadis cantik yang murni dan lugu.
Mungkin gadis berambut coklat itu menyadari kalau
gadis di sampingnya sudah menyapaku, dan dengan tergesa-gesa dia juga
menyapaku.
"Selamat pagi! Cuaca hari ini bagus!”
Berbeda dengan sikap sebelumnya, dia menyapaku
dengan riang.
Kesan yang kudapat dari gadis berambut coklat
ini adalah matahari. Seorang gadis yang riang dan hangat.
…… Sejujurnya, aku khawatir dengan situasinya,
tapi aku tak ingin terlalu banyak menggali ke dalam keadaan orang lain. Pertama-tama,
kau tak ingin membicarakan hal-hal rumit dengan orang kau temui untuk pertama
kalinya,kan?
Lalu, aku menjawab, 'Ya, benar.', Dan ketika aku
berpaling dari mereka dan melihat papan tulis, ada bagan tempat duduk. Jadi aku
memeriksa kursiku dan menuju kursi itu.
Aku sudah duduk, tapi aku punya banyak waktu
sebelum sekolah dimulai. Sambil berpikir kalau tak ada hubungannya denganku, aku
teringat novel bertanda tangan yang kudapat dari Kikusui-san pada makan
bersama. Ketika aku meraih tas untuk mengambil buku dan membacanya, kedua gadis
itu mendekati tempat dudukku.
…… Oh, hoho, Aku ingin tahu apa mereka akan
memperdalam persahabatan kita. Yah, aku tak keberatan.
Dan ketika mereka mencapai tempat dudukku,
“Hei, bisakah kita bicara sebentar?”
“Aku tidak mengganggumu kan?”
Itulah
yang mereka katakan.
Aku meletakkan kembali tanganku di atas meja
dan menjawab.
“Ya, tidak apa-apa.”
Ketika mereka mendengar jawabanku, mereka
tersenyum bahagia.
Gadis berambut coklat memiliki senyum yang
cerah, dan gadis berambut coklat memiliki senyum yang menenangkan.
……Sial! Bukankah kalian berdua manis?
“Pertama-tama, aku akan memperkenalkan diri!
Aku Shino Toukain, senang bertemu denganmu!”
“Aku Yuzuka Seikagu. Senang bertemu
denganmu."
Aku terkejut dengan nama yang kudengar dari
mereka. Sebab, baik Toukain maupun Seikagu adalah nama yang hampir semua orang
di negara ini kenal.
Negara ini, Arhenheim, adalah monarki
konstitusional dengan sistem kabinet parlementer. Keluarga kerajaan berkuasa
tapi tidak memerintah, negara ini seperti Inggris di kehidupan masa laluku.
Tentu saja, dulu ada bangsawan, tapi kebanyakan dari mereka kehilangan hak
istimewa dan menurun seiring berjalannya sejarah, dan sekarang kebanyakan dari
mereka hanyalah orang biasa dengan gelar.
Pengecualiannya adalah Toukain dan Seikagu,
dan dua keluarga lainnya, mereka disebut 'Empat Bangsawan Agung'. Dalam
sejarah, keempat keluarga ini berhasil membangun kekayaan dan menciptakan
megacorporation dengan banyak perusahaan.
Aku tak pernah menyangka kalau dalam kehidupan
SMA-ku, aku akan sekelas dengan orang terkenal… tapi, ternyata mereka sangat
mudah bergaul.
"Hmmm? Apa ada yang salah?"
“Tidak ada, aku hanya terkejut dengan namamu.”
"Oh, tentu saja kau akan begitu. Tapi,
jangan terlalu khawatir.”
"Apakah itu tidak apa-apa?"
“Tentu saja, jangan terlalu khawatir dan
tolong jadilah temanku!”
“Ya, tolong jadilah temanku juga.”
Keduanya mengatakan itu sambil tersenyum.
Dalam pikiranku, kedua senyuman indah itu
saling bertarung. Kemudian aku memutuskan untuk memperlakukan mereka seperti
temanku.
"Baiklah kalau begitu. Aku Kohaku Hatano.
Senang bertemu denganmu."
“Hmmmm, bolehkah aku memanggilmu Kohaku-kun…
..tentu saja itu tidak boleh,ya?!”
Toukain-san mengatakannya sambil tertawa,
'Ahahaha'.
“Yah, tidak apa-apa….”
"Benarkah?!"
“Apa itu tidak apa-apa ?!”
Keduanya terkejut, dan aku mengangguk pada
kata-kata mereka.
“Kalau begitu aku akan memanggilmu Kohaku-kun!”
“Aku akan memanggilmu Kohaku-kun juga.”
“Ya, tolong lakukan itu.”
“Ah, kalau begitu panggil aku Shino!”
"Dan tolong panggil aku Yuzuka."
“Aku mengerti, Toukain-san, Seikagu-san”
Wajah mereka berdua tampak seperti seseorang
yang ingin mengatakan, 'Kau sama sekali tidak mengerti!', Ya, mereka sangat
terkejut.
…Tapi, kalian berdua, tolong jangan terlalu
agresif.
“Tapi, aku senang kalau anak laki-laki yang
baik adalah teman sekelasku.”
"Benar."
“Apakah kalian berdua cukup sering berbicara
dengan seorang laki-laki?”
“Aku tak terlalu sering berbicara dengan laki-laki,
hanya berbicara sedikit ketika pergi ke pesta dengan ayahku… ..”
Toukain mengatakannya dengan wajah murung.
“Aku punya adik laki-laki, jadi aku berbicara
dengannya.”
“Maksudku, laki-laki seusia kita tak terlalu
sering datang ke pesta… ..”
"Yah, aku sering melihat siswa Seimei di
sekitar sini, tapi aku tak punya kesempatan untuk berbicara dengan
mereka."
…Apa seperti itu biarpun kau kaya? Pernikahan
di sini sepertinya agak sulit.
Yah, Seimei punya banyak cerita boys love yang
terjadi di sekolah mereka. Secara umum, Pria di dunia ini mungkin lebih
tertarik pada sesama jenis. Aku pernah mendengar ini di kehidupan sebelumnya,
seperti di zaman sengoku.
.....Perbuatan yang tak menyenangkan. Nakutin
banget.
Setelah itu, mereka terus memintaku untuk
memanggil mereka dengan nama belakang, dan pada akhirnya aku menuruti kemauan
mereka.
Sudah lama sejak aku berbicara dengan mereka,
dan bel hampir berbunyi.
Kemudian mereka melambaikan tangan dan kembali
ke tempat duduk. Pada akhirnya, aku tak tahu masalahnya, tapi mungkin itu bukan
masalah besar.
Ketika melihat sekeliling, semua kecuali satu
kursi sudah penuh. Iinchou dan Saegusa-san sudah duduk, dan saat mata kami
bertemu, aku melambaikan tanganku.
Dan mereka melambaikan tangan mereka dengan
sangat cepat….
Ketika melihat kursi kosong dan mengira orang
itu terlambat sejak hari pertama, pintu tiba-tiba terbuka dengan kencang. Dan…
“OH-HOHOHOHOHO!”
Seorang gadis pirang, berambut keriting masuk
dengan tawa lebar.
Dia sedikit menonjol, huh… Aku menggumamkan
itu di dalam hatiku.