Chapter 10 - Conversation with the maid
Dia orang yang luar biasa, tapi dia…. orang yang buruk untuk diajak terlibat…. Mungkin …
“Aku….."
“Baik! Aku akan memberimu izin. "
Aku minta maaf untuk mengatakan ini, tapi aku ingin menolaknya. Ketika mencoba mengatakan itu, ibuku berbicara dengan suara keras yang menutupi suaraku.
“Okaa-san?"
‘Apa yang kau bicarakan?', Adalah apa yang dikatakan hatiku.
“Aku selalu berpikir kalau lebih baik memiliki penjaga untuk Kohaku-kun. Kita tak tahu kapan keimutan Kohaku-kun akan membuat teman perempuannya menyerang dia tanpa berpikir. Dan, akan melegakan kalau pengawal kelas satu melayani Kohaku-kun.”
“Nyonya benar. Keindahan Kohaku-sama tak tertandingi di seluruh Arhenheim. Dan seperti yang dikatakan Nyonya, kita tak tahu kapan bahaya itu akan datang. Tapi bahaya seperti itu tidak beruntung bertemu denganku. Koujou ini, akan melakukan apapun dengan kekuatannya untuk melenyapkan bahaya itu.”
“Ya, ya, itu benar.”
Ibuku dan Koujou-san cocok saat bersama dan menjadi bersemangat.
“Tunggu! Tunggu sebentar. Aku tak tahan kalau dikawal setiap saat! Aku menolak!"
Aku tak berpikir mereka akan mendengarkannya kecuali aku mengatakannya dengan jelas, jadi kupastikan untuk mengatakannya dengan jelas kalau aku tak menyukainya.
Koujou-san menjadi pucat seolah-olah terkejut dengan kata-kataku.
“Tapi Kohaku-kun, ini hal normal untuk memiliki pengawal sendiri bahkan bagi anak laki-laki lain yang seumuran denganmu…Saat kau pergi ke tempat yang jauh, bahkan ketika kau bolak-balik sekolah, membuatku khawatir dan ingin melakukan sesuatu tentang itu ……. Bahkan jika aku bisa mengikutimu, aku akan mengikutimu! "
“Tidak, tolong jangan ikuti aku.”
Ibuku menutupi wajahnya seolah terkejut dengan kata-kataku.
“Kalau begitu, aku harus menyewa pengawal ..."
“Ugh, tapi apa yang akan kau lakukan dengan pekerjaan rumah? Pertama-tama, kau mungkin bermaksud untuk mempekerjakan seseorang dalam melakukan pekerjaan rumah untukmu daripada menjadi pengawalku, kan ?.”
“Kalau begitu, tugas utamanya pekerjaan rumah, dan pekerjaan mengawal hanya jika diperlukan saja. Kalau seperti itu, gak ada masalah kan?”
“Aku mengerti, aku sudah berlatih hingga siapa pun bisa puas dengan kemampuan pekerjaan rumahku, jadi tolong."
“Lihat, bahkan Koujou-san berkata seperti itu, dan biasanya, kau tak bisa menyewa pengawal kelas satu.”
“Kalau kau mengizinkanku untuk melayani di sini, aku akan keluar dari perusahaan yang menaungiku hari ini, dan akan kutempatkan Kohaku-sama sebagai prioritas pertamaku.”
“Lu-luar biasa!”
Ibuku terkesan dengan pernyataan Koujou-san.
Seperti yang diharapkan, ibuku ingin mempekerjakannya apa pun yang terjadi.
Aku menghela nafas dan menyetujuinya.
“Aku mengerti kalau Koujou-san luar biasa, dan aku juga bersyukur dia sangat antusias tentang ini... "
Buat jeda sebentar, tatap matanya dan katakan dengan tegas.
“Aku berharap bisa bekerja sama denganmu. Aku senang Koujou-san ingin melayani keluarga ini, dan akan kulakukan yang terbaik untuk menjadi master yang baik untukmu. "
Lalu, aku membuat senyuman yang selalu efektif di sekolah, kepada Koujou-san.
Dengan senyuman di wajahku, Koujou-san menangis dari mata peraknya yang indah.
“Terima kasih. Aku tak pernah menerima kata-kata yang begitu baik dari seorang pria, bahkan aku menerimanya dari orang yang akan kulayani seumur hidupku. Itu membuatku berpikir kalau hidupku memang punya arti. Aku bersumpah akan melayani dengan tulus untuk membalas kata-kata Kohaku-sama.”
Dia menundukkan kepalanya sambil meneteskan air mata.
Apa-apaan ini! Entah kenapa ini terlalu berat, kuyakin kata "sanjungan", juga ada di dunia ini… kan?
Sekarang, aku takut dengan beban kata-kataku.
…… Kurasa hanya mengikuti arus saja, tidak cocok untuk era dunia ini. Jadi, apa ini era ksatria dan samurai sekarang?
…… Tidak, mungkin karena dia seorang maid? Hmm, ya sudahlah.
“Kalau begitu, aku akan berbicara tentang kontrak, jadi Kohaku-kun harus kembali ke kamarmu.”
“Hmm? Kenapa?"
“Jangan terlalu banyak berpikir, pergi saja.”
Mengatakan itu, ibuku mendorong tubuhku.
"Baiklah baiklah. Jangan mendorong, atau aku akan jatuh dari kursi.”
Kenapa kau tak ingin aku mendengarnya, apa kau diam-diam ingin meminta sesuatu darinya? Yah, sudahlah.
Sambil berpikir begitu, aku kembali ke kamarku.
Aku kembali ke kamarku, duduk di sofa dan memikirkannya.
Seseorang akan menyerangku, huh?… Arhenheim adalah negara yang aman, jadi aku tak terlalu peduli tentangnya, tapi ada kemungkinan besar hal itu akan terjadi.
Kalau Koujou-san datang, bisakah dia mengajariku bela diri? Kalau dia bisa, aku akan menanyakannya.
Dengan begitu, suatu hari nanti, aku akan diizinkan bepergian ke luar negeri sendirian.
…… Aku akan diizinkan, kan ?.
◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆
“Baiklah, Koujou-san, kurasa kau belajar dari percakapan yang kita lakukan sebelumnya, tapi Kohaku-kun hanya punya sedikit rasa krisis tentang dirinya sendiri.”
"Ya itu benar. Dia baik kepada wanita asing sepertiku. Ini pertama kalinya aku mengalami pengalaman seperti ini. Sampai sekarang, aku hanya diabaikan atau dibenci.”
“Kohaku-kun juga seperti itu sampai baru-baru ini. Dia sangat berhati-hati ketika melihat seorang wanita, tapi sekarang tidak seperti itu. Aku tak berpikir itu hal yang buruk. Tapi tetap saja, itu membuatku khawatir dia akan dibodohi oleh wanita asing di suatu tempat. ”
Yoko terus menyesap tehnya.
“Itu sebabnya Koujou-san, aku ingin kau memperhatikannya.”
"Tentu saja. Aku akan menaruh perhatianku pada Kohaku-sama dan jika menemukan perubahan pada dirinya, akan segera kulaporkan, dan jika aku merasakan bahaya di sekitarnya, akan kuambil tindakan yang tepat.”
Melihat tatapan tajam dari maid di depannya, Yoko mengangguk seakan puas.