Senin, 08 Februari 2021

[WN] Masho no Otoko wo Mezashimasu Chapter 05

[WN] Masho no Otoko wo Mezashimasu Chapter 05

Chapter 5 - Bakery


Pagi baru telah tiba, sekarang sudah lewat jam 5 pagi.


Aku melakukan peregangan, sambil mandi di bawah sinar matahari pagi yang menyenangkan.


Kuangkat kakiku ke dinding dan regangkan.


Alasan kenapa aku melakukan olahraga pagi adalah untuk menjadi ‘Cowo Iblis’. Karena itu tubuhku harus kencang, jadi mulai hari ini kuputuskan untuk jogging pagi.


…… Aku bangun pagi juga bukan karena mengingat kehidupanku sebelumnya. Ngomong-ngomong, di kehidupanku sebelumnya, aku biasa bangun jam 5 pagi dan jika aku terlambat bangunpun, aku harus mulai bekerja jam 7 pagi. 'Kebiasaan' itu menakutkan.


Mengingatnya membuatku sedikit tertekan, jadi aku mulai berlari…. Bagaimanapun aku tak akan melupakan masa lalu.


"Huh huh huh"


Setelah beberapa saat, aku melihat jam. Sepertinya sudah 20 menit sejak aku mulai berlari, dan tak kusangka aku tak terlalu lelah, meski belum pernah berlari sebelumnya. Yah, mungkin karena spek tubuh ini cukup tinggi.


…… Apa-apaan tubuh cheat ini, kalau aku bertemu dengannya sebagai orang lain, aku mungkin akan membencinya.


Tapi, kalau itu tubuhku, aku bisa merasa superior. Aku suka disebut istimewa dan unggulan.


Saat aku terus berlari dan menikmati pemandangan di sekitarku, aku bisa mencium aroma lezat roti yang baru dipanggang.


Aku menoleh sekitar dan melihat toko roti sudah buka

Saat mengingat isi kulkas dirumahku, hanya bir yang muncul... Tunggu, ada beberapa makanan ringan juga... Tapi itu tak cocok untuk sarapan. Kulihat lagi toko roti itu. Aroma lezat melewati hidungku dan merangsang otakku. Kakiku secara alami masuk ke sana.


Toko roti itu memiliki suasana yang tenang dan elegan. Ketika aku membuka pintu kayu, bel berbunyi sebagai tanda kunjunganku. Begitu masuk, aroma lezat roti yang baru dipanggang semakin merangsang nafsu makanku.


Namun sayang, variasi roti yang dibuat masih sedikit, mungkin karena baru dibuka. Itu membuatku sedikit kecewa.


Untuk saat ini sepertinya ada roti tawar. Jadi ketika aku ingin membelinya, pemilik toko keluar dari dapur, mungkin karena ia mendengar suara bel.


“Selamat dat .. eh?… Kok bisa?… Selamat datang?”


Kenapa dia malah bertanya! Itu benar! Aku ini seorang cowok yang datang untuk membeli roti sendiri.


Sambil memikirkan itu,


“Maaf mengganggumu, tapi aku terpikat dengan bau enak dari tempat ini. Tokonya sudah buka, kan?”


Tentu aku tahu itu. Karena sudah terpasang ‘Open’! Ini cuma strategi untuk membangun percakapan dan mengenal penjual. Siapa tahu, penjualnya akan memberiku bonus.


Pemilik toko ini adalah wanita berambut abu-abu yang diikat ke belakang dan memberikan kesan lucu.


"Ah! Tentyu saja! Tunggu maksudku, Tentu saja! ”


…Apa yang harus kulakukan, aku seperti dilecehkan secara seksual.

(TL: Bingung kenapa kohaku ngerasa dilecehkan? Ini keknya karena apa yang diomongin si cewe. Si cewe bilangnya ‘morochindesu’, dimana harusnya ‘mochirondesu’. Cuma ya admin juga gak terlalu yakin sih, kalo ada yang tau bisa komen dibawah ya wkwk)


 …… abaikan saja untuk saat ini.


“Baiklah, tolong berikan aku roti ini.”


Di toko sekuhara, aku memutuskan membeli sepotong roti yang sudah ada.


"Terima kasih! Apa kau ingin aku memotongnya?”


"Kalau begitu, tolong."


Ketika aku memintanya untuk memotong roti menjadi ukuran roti panggang, ada selai di konter dan labelnya bertuliskan buatan tangan, jadi kuputuskan untuk membelinya juga. Ketika aku di sana, penjual yang melakukan sekuhara memanggilku.


"Ano! Jika kau mau, aku akan menghitung selai itu sebagai bonus. "


"Eh, Apa kau yakin?”


“Ya, tapi sebagai gantinya, bisakah kau datang ke sini lagi? Jika memungkinkan, pada siang hari ketika ada banyak orang…”


“Oke, lain kali aku kesini, aku akan datang sekitar siang atau malam…. tapi apa alasannya?”


“Yah, fakta kalau pelanggan pria datang ke toko, bisa dianggap sebagai iklan.”


Setelah kudengarkan baik-baik ceritanya, ternyata laki-laki tidak datang untuk membeli makanan sendiri, melainkan menyuruh wanita untuk membelikannya. Jadi, kalau seorang pria datang ke toko untuk membeli sendiri, itu saja akan menarik banyak perhatian. Tentu saja dia percaya diri dengan roti buatannya.


“Jika berhasil, bahkan rantai ritelpun bukan mimpi!”

(Tl: chain shop/toko rantai/rantai ritel itu outlet ritel di mana beberapa lokasi berbagi merek, manajemen pusat, dan praktik bisnis standar.)

Dia sangat antusias.


Setelah aku membeli roti dan pulang, waktu sudah sekitar jam 6 pagi, jadi aku mandi dan menyiapkan sarapan.


Yah, aku hanya memanggang rotinya…


“Baunya enak sekali~…”


"Aku sedang memanggang roti sekarang, jadi kenapa kaa-san tidak bersiap-siap untuk bekerja?"


“Ugh… aku mengerti…”


Aku melihat ibuku pergi ke kamarnya seolah dia masih mengantuk.


Setelah beberapa saat, seorang wanita karir keluar, jadi aku menyerahkan roti panggang.


“Ada juga selai stroberi dan blueberry.”


“Wah, apa kamu bangun pagi dan membelikannya untukku?”


"Aku mencium sesuatu yang enak saat aku jogging."


“Hm? Kau mulai jogging? Kenapa tiba-tiba begitu?”


“Yah, itu hanya untuk melatih fisikku. Jangan terlalu khawatir.”


“Hmm… oh, aku akan nyalakan TV”


Saat ibuku menyalakan TV,


『RUU untuk mempromosikan pernikahan dan poligami telah disahkan oleh Parlemen Nasional kemarin. Aturan baru tersebut akan mulai diumumkan dan diberlakukan tahun depan.』



Berita menarikpun diumumkan.

Blog yang dibuat karena kegabutan admin yang ingin membaca web novel berbahasa indonesia dan berujung menerjemahkan sendiri sendiri. Tolong asupan komennya ya