Chapter 1 - Day of determination
Sinar matahari musim panas menyerang tanpa henti.
Suhu yang ditampilkan di layar lebar adalah 39° Celcius, hari terpanas tahun ini. Cukup sulit untuk jualan di luar pada hari seperti ini.Apalagi, sudah tiga malam aku tak tidur, dan sekarang aku sangat mengantuk. Tetap saja, ini salahku sendiri kenapa aku bergabung dengan perusahaan seperti ini.
Hidupku seperti orang Jepang kebanyakan tanpa ada yang istimewa, aku sering bermain-main di universitas, lalu bergabung dengan perusahaan hitam. Kedua orangtuaku sudah meninggal dan aku tak punya saudara yang bisa kuandalkan. Karena itu, aku tak bisa begitu saja berhenti dari pekerjaanku. Meski gajiku rendah dan tak punya tabungan. Aku juga terlalu sibuk sampai tak bisa mencari pekerjaan lain.
“Aku lelah…”
Pikiranku kabur akibat kurang tidur. Mungkin itu sebabnya, aku tak memperhatikan teriakan di sekelilingku, dan saat kusadari ada sesuatu yang salah, tubuhku hancur berantakan.
“….Tr….uk?”
Bagian depan truk tepat didepan wajahku, dan bisa kulihat pengemudi didalamnya yang tak bergerak.
Aku akhirnya menyadari kalau diriku ditabrak lalu terjepit diantara truk dan dinding bangunan, tapi aku tak merasakan sakit lagi.
“Yah…., itu … tak bisa dihindari….”
Aku menutup mataku perlahan.
“a… akhirnya… aku … bisa tidur…”
Lalu, akupun menutup mataku dan hidupku berakhir.
…aku ingat mengatakan itu.
“Gimana bilangnya ya … itu kehidupan yang penuh lika-liku.”
Aku tak bisa berkomentar apapun soal kehidupanku sebelumnya... ya, itu kehidupan yang biasa-biasa saja.
“Aduh!”
Kepalaku sakit dan aku melihat sekeliling.
Ini tempat yang tak kukenal, tapi aku yakin kalau ini adalah rumah sakit.
Aku sendiri sedang terbaring di ranjang rumah sakit.
Kenapa aku ada ditempat seperti ini?
Tapi entah bagaimana aku ingat kalau aku jatuh terpeleset dari tangga sekolah.
Ya, hanya karena aku mengingat kehidupanku sebelumnya, bukan berarti aku hilang ingatan akan kehidupan ini.
Dari yang kuingat, aku jatuh dari tangga, kepalaku terbentur dan ingatanku dari kehidupan sebelumnya kembali, atau sesuatu seperti itu….
Tapi ya, tak ada yang istimewa dari kehidupanku sebelumnya.
Seperti yang diharapkan, keknya karena kurang belajar?... atau karena kurang berusaha?
Dibandingkan dengan sekarang... gak, aku kurang berusaha juga disini.
Tapi ya, kupikir aku begitu karena ‘dunia’ itu sendiri.
Didunia ini, ada lebih sedikit pria jadi pria diperlakukan istimewa yang mana tak pernah terpikirkan dalam kehidupanku sebelumnya. Seberapa sedikitnya itu? Yah, kalo dibandingankan dengan wanita, pria itu kurang dari satu per dua puluh dari jumlah wanita. … Sebelumnya aku tak pernah memikirkannya, tapi aku terkejut ras manusia melakukan kerja bagus untuk tidak punah.
Berdasarkan sejarah dunia ini, tampaknya jumlah ini lebih besar dibandingkan dulu.
Akibatnya, pria sudah lama jadi sasaran perlindungan, menerima tunjangan dengan sejumlah besar uang, yang memungkinkan mereka untuk hidup tanpa bekerja. Bahkan ada pepatah, “Kalau kau terlahir sebagai pria, kau adalah pemenang”.
Oleh karena itu, pria tumbuh menjadi sangat manja dan menjadi karakter yang memandang rendah wanita.
Sebenarnya, karakterku juga buruk, karena aku punya ingatan tentang kehidupan sebelumnya, aku sadar sekarang. Aku tak pernah memanggil ibuku, “Okaa-san”, jadi ketika aku memanggilnya, aku biasa memanggilnya ‘Hey atau ‘Oi.
“Tidak, Tidak boleh gitu ya”
Aku tanpa sadar mengatakannya dengan keras.
...Ayo kita ubah. Nilai-nilai kehidupanku sebelumnya sangat menentangnya.
Karena orang tuaku di kehidupan sebelumnya meninggal sebelum aku lulus dari universitas, aku bahkan tak bisa menjadi anak yang berbakti kepada orang tuaku, jadi aku ingin melakukan yang terbaik agar bisa berbakti kepada orang tuaku di dunia ini.
Juga, aku harus belajar, aku ingin kuliah di universitas kelas atas, bukan universitas kelas tiga. Dengan begitu, ada peluang bagus untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang baik. Aku tak ingin menjadi pengangguran, tak peduli berapa banyak uang yang kudapatkan dari pemerintah ….
Kebanyakan pria di dunia ini tidak bekerja. Ini karena mereka mendapatkan dukungan dari negara dan bayaran dari perempuan. Kalau aku tak punya ingatan kehidupanku sebelumnya, aku pasti tak akan pernah punya pikiran bekerja. Tapi sekarang aku takut dengan gelar pengangguran. …
Terlepas dari perbedaan rasio laki-laki dan perempuan … dunia ini anehnya mirip dengan kehidupan sebelumnya, komputer dan smartphone, dan begitu juga makanannya sama. Sederhananya, aku bereinkarnasi didunia paralel daripada dunia yang sama sekali berbeda. Tentu saja, nama-nama negara di dunia ini juga sangat beda …
Perbedaan besarnya itu rasio jenis kelamin, warna rambut manusia, dan standar wajah perempuan!
Rambutnya bermacam-macam warna, tidak hanya pirang dan hitam, tapi juga berwarna pink, hijau, dan bahkan pelangi.
Dan standar wajah wanita di dunia ini sangat tinggi. Yahh, aku tak peduli sampai sekarang, tapi setelah aku memiliki ingatan tentang kehidupan sebelumnya, bisa kukatakan itu sekarang.
Dunia ini penuh dengan gadis cantik! Tentu saja, ada berbagai jenis gadis, seperti gadis-gadis imut dan gadis-gadis cantik, tapi secara umum, mereka berpenampilan baik. Mungkin, sejak zaman dahulu, hanya orang-orang cantik yang dipilih oleh pria, dan mereka yang berpenampilan baik akan terus dipilih dan berlanjut hingga hari ini dalam perjuangan untuk bertahan hidup.
.... Tapi kalau begitu, pria seharusnya tampan juga,kan? Maksudku... Tak ada yang tampan disini. Jadi kenapa bisa begitu? Tunggu, aku seharusnya bersyukur. Karena wajahku memiliki strandar yang cukup tinggi. Bahkan tampangku jauh lebih baik kalau dibandingkan dengan beberapa wanita cantik.
....yah, karena itu juga, aku memandang rendah segalanya, baik pria maupun wanita.
Ngomong-ngomong, apa yang kukatakan saat memperkenalkan diri di sekolah menengah pertama itu,
“Kalian semua sangat jelek, kalian akan sedikit lebih baik kalau kalian mengoleskan kotoran kuda pada wajah kalian.”
Bisakah kau mempercayainya? Itulah yang kukatakan. Betapa narsisnya diriku! Itu sangat mengejutkanku, kau tau!
Yang paling penting, aku tidak memperkenalkan diri; aku hanya melecehkan mereka. Ini mengejutkanku sampai – sampai aku ingin mengatakan ‘hormat’ untuk kebodohanku di masa lalu!
Tapi ini adalah dunia di mana bahkan orang chuuni saja akan dihargai hanya karena dia laki-laki. Terus terang, dunia ini mode mudah kalau kau dilahirkan sebagai pria. Kau tak perlu melakukan apa pun untuk mendapatkan uang dan dimanjakan oleh wanita.
Tapi itu sebabnya! Aku harus melakukan upaya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan mendapatkan pasangan hidup yang lebih baik!
Aku tahu bagaimana melakukan upaya untuk kehidupan yang lebih baik. Yang harus kulakukan adalah belajar dengan giat dan bergabung dengan perusahaan yang baik atau memulai bisnisku sendiri …. Tapi apa yang harus kulakukan untuk mendapatkan lawan jenis yang lebih baik, perawatan kulit? Atau fashion research? Atau pekerjaan rumah seperti memasak?
…Tidak, mungkin semuanya benar, tapi ada sesuatu yang lebih penting dari itu.
Itu adalah caraku bersikap! Misalnya, aku harus bijaksana dan memimpin mereka. Keterampilan semacam itulah yang kubutuhkan.
Ya, orang seperti itu ada di kehidupanku sebelumnya! Seorang wanita yang memimpin pria dan menggerakannya sesuka hati!
Dan dia memanfaatkan pria yang kaya dan tampan.
Wanita seperti itu disebut:
“Cewek iblis” (Mashō no on'na)
Maka aku harus membidik sesuatu seperti itu juga, dan menjadi
“Cowok iblis”…. (Mashō no otoko)
(Tl: kek lady killer atau gampangnya sih fakboi)