Chapter 81 - An invitation to a class reunion
"Reuni kelas?"
“Ya, sudah diputuskan untuk diadakan.”
Saat aku datang ke sekolah di pagi hari, Mishima-san, yang
anehnya semangatnya tinggi, berbicara kepadaku. Awalnya aku was-was karena beda
dari biasanya, dia begitu energik, tapi dia hanya memintaku untuk datang ke
Reuni Kelas yang akan diadakan oleh teman-teman sekelas SMP kita.
Tapi, satu hal yang ingin kukatakan adalah… bukankah ini
masih terlalu dini untuk mengadakan Reuni Kelas? Maksudku, belum lama ini kita
lulus… Padahal aku masih belum bisa merasakan nostalgia dengan masa SMP… Atau
mungkin, gadis-gadis dalam kata ini gampang kesepian?
…...Gadis cantik gemetar karena kesepian…
————— <Khayalan>
“Aku kesepian, sangat kesepian…”
Dan di sana, seorang bishounen (aku) muncul, dan meraih
gadis-gadis yang kesepian dan menangis.
"Sekarang kamu tidak perlu merasa kesepian lagi ...
Ini, genggam tanganku."
Seorang bishounen (aku) memegang tangan mereka satu per satu
dengan senyuman untuk meyakinkan gadis-gadis cantik. Kemudian, gadis-gadis
cantik mengubah ekspresi kesepian dan gelap mereka menjadi senyuman cerah. Dan
seorang bishounen (aku) berbicara dengan gadis-gadis cantik yang sudah mendapatkan
kembali kecerahannya.
“Setiap orang adalah wanitaku!”
————— < Berakhir>
………… Apa sih yang baru saja kulamunkan? Saar aku memikirkan
tentang apa yang harus dilakukan kalau mereka merasa kesepian, hal ini
terlintas dalam benakku. Hal yang terlintas di benakku meskipun aku
memikirkannya adalah sesuatu seperti drama berdarah panas.
Sebaliknya, kalau ada orang seperti itu, aku yakin kepalanya
sudah ngga beres, dalam arti tertentu, itu membuatku ingin menghormatinya.
Namun, aku yang memikirkannya…
“Hmm…, Hatano-kun, ada apa? Kau tiba-tiba diam.”
"Ah! Tidak, tidak ada. Aku hanya khawatir tentang
diriku sendiri."
Terutama tentang kepalaku…
"Khawatir? Tidak ada yang berbahaya tentang itu.
Tempatnya karaoke, dan akan diadakan pada hari libur sore, jadi kupikir mereka
berhati-hati agar tidak tinggal di luar sampai larut malam. "
Mishima-san sepertinya berpikir kalau aku khawatir tentang
kesucianku, jadi dia menjelaskannya dengan benar dari tempat ke waktu untuk
meyakinkanku. Tentu saja, aku masih harus berhati-hati tentang itu, tapi jujur,
aku tidak terlalu khawatir tentang bagian itu.
Wanita di dunia ini secara historis memperlakukan pria
dengan hormat. Tentu, mereka lapar akan pria, tapi mereka tidak melakukan
sesuatu yang terlalu ekstrem terhadap pria.
Dan, sepertinya cara berpikir seperti itu sudah terintegrasi
ke dalam gen mereka…
Tentu saja, akan ada beberapa penjahat juga, tapi aku yakin
tidak ada diantara teman sekelasku di SMP.
“Ah, hmmm. Aku mengerti, aku akan berpartisipasi. "
“Untuk anak laki-laki, biaya partisipasinya gratis…
Benarkah ?!”
"Ya. Benar."
"Terima kasih! Terima kasih banyak!"
Ketika Mishima-san mendengar kata-kataku, dia berterima
kasih kepadaku dengan tangan terlipat dan mulai berdoa seperti cara orang
Kristen berdoa.
Baiklah, aku menerima terima kasihmu. Jadi, berhentilah
berdoa!
Oi, karena kau mulai berdoa dengan begitu tiba-tiba, teman
sekelas kami memperhatikan kami sekarang!
Anak laki-laki di kelas kita menatapku dengan mata seperti,
'ah adalah orang itu lagi ...', jadi berhentilah!
Meskipun aku berhubungan baik dengan perempuan, aku tidak
pada tempatnya di antara laki-laki!
Yah, aku bukannya mengalami gangguan komunikasi. Hanya saja
anak laki-laki di Kenran High School, terutama di kelas kita, mereka semua punya
harga diri yang tinggi, sehingga tidak bisa akur dengan orang lain! Jadi, ini
bukan salahku dan aku bukan orang aneh di sini!
…..Tidak, tunggu, di dunia ini, aku bisa dikategorikan
sebagai yang aneh…
Sulit untuk hidup, ya… kupikir begitu meskipun aku melihat
ke masa lalu.
Ngomong-ngomong, aku ingat seseorang… bagaimana dengan
Maegashira?
“Mishima-san, gimana Maegashira?”
“Maegashira-kun? Itu…, uhmmm… ”
Mishima-san menatapku dengan ragu-ragu.
“Kalau memungkinkan… Kuharap Hatano-kun bisa
mengundangnya.”
Ah, jadi sulit mengundang Maegashira ya?
Lebih mudah bergaul dengannya daripada anak laki-laki di
kelas ini, lagipula dia pria normal…
…… Ah, tunggu, sejak dia bersekolah di Seimei High school,
dia berevolusi.
Mungkin, itu evolusi normal bagi mereka yang melanjutkan ke
Seimei. Meski begitu, menurutku lebih baik menghubunginya, lagipula, dia salah
satu dari sedikit teman laki-laki yang kumiliki di dunia ini.
"Baiklah. Aku akan menghubunginya. "
"Terima kasih! Dan, maaf merepotkanmu ... "
“Tidak apa-apa, kamu tidak perlu khawatir tentang itu.”
Mishima-san mengucapkan terima kasih dengan perasaan menyesal.
Aku membuat senyuman untuk meyakinkan Mishima-san, itu
senyuman seperti yang ada dalam khayalan yang kumiliki sebelumnya… Mishima-san,
yang melihat senyuman itu, tampak lega seperti yang kuinginkan …….
Tanpa diduga, khayalan yang kumiliki mungkin bisa digunakan.
Kau tidak bisa meremehkan kekuatan khayalan!
Namun, tempatnya diputuskan di ruang karaoke… aku yang di
sini menyukainya… sampai aku mengingat kembali ingatan masa laluku. Aku tak
terlalu suka tempat seperti itu di kehidupanku sebelumnya. Jadi perasaanku saat
mendengar akan diadakan disitu cukup rumit.
Aku ingin tahu apakah aku harus berlatih menyanyi… haruskah aku
pergi ke karaoke sendirian?
Atau haruskah aku belajar sedikit tentang bagaimana menari dengan
melihat koreografi idol?
…… Tidak, tidak mungkin. Idol pria di sini selalu
merendahkan yang lain terutama wanita, aku yakin mereka melihat penggemar
mereka dengan mata dingin seperti melihat babi…, tapi kupikir kalau wanita itu
'M', dia akan senang …. Tunggu, mungkin mereka antusias dengan pekerjaannya
karena kulihat mereka mengadakan acara jabat tangan juga… Tapi, kudengar sering
kali dibatalkan di menit-menit terakhir.
Saat aku memikirkannya lagi, kesadaran orang-orang di sini
untuk melakukan pekerjaan dengan benar hampir tidak ada… mereka terlalu bebas…
Nah, sekarang aku perlu memikirkan event yang akan datang.
Haruskah aku berpose seperti yang kulakukan selama pemotretan?
Berputar-putar, lalu buat horizontal peace sambil
mengedipkan mata… Mungkin bagus untuk mencobanya dan lihat apakah itu pose yang
benar-benar bagus.
Tapi, jika suasananya jadi terlalu ekstrim, aku akan membenci Maki-san…