Senin, 24 Mei 2021

[WN] Masho no Otoko wo Mezashimasu Chapter 42

[WN] Masho no Otoko wo Mezashimasu Chapter 42

Chapter 42 – Recruitment


Karena Kenran High School pada awalnya tidak populer dengan anak laki-laki, apakah mereka mengalami kesulitan untuk mendaftarkan anak laki-laki dengan kepribadian yang baik?

 

… Tidak, kuyakin pasti ada di antara banyak siswa ini. Ngomong-ngomong, menurutku lebih baik menanyakannya secara langsung?

 

Apakah benar-benar tidak ada laki-laki yang baik kepada perempuan?”

 

Aku mengajukan pertanyaan kepada ketua. Ketika dia mendengar pertanyaanku, ketua menjawab dengan cekikikan.

 

Ya, memang ada. Bahkan sekarang, masih ada beberapa anak laki-laki di sekolah ini dengan kepribadian seperti itu.”

 

Oh, aku senang ada… .. Jadi, bagaimana dengan mereka?

 

“Orang-orang itu, apa yang mereka lakukan dengan kegiatan klub mereka?”

 

Yah, itu sederhana. Mereka hanya tidak bergabung dengan klub mana pun.”

 

Ah! Aku mengerti …. Awalnya, hanya ada beberapa anak laki-laki di Kenran, jadi pasti sulit bagi mereka untuk memutuskan apakah akan bergabung dengan klub mana pun atau tidak, dan di antara sedikit anak laki-laki yang bergabung dengan sebuah klub, tidak ada seorang pun dengan kepribadian yang baik.

 

Sebenarnya, ada kasus dengan seorang lelaki baik yang terlibat sebelumnya, hmm… apa lagi ya… Kupikir itu klub budaya, kuyakin itu klub dengan beberapa anggota dan anak itu bergabung dengan klub.”

 

Hoho… menarik…

 

"Jadi apa yang terjadi?"

 

Ketika diketahui oleh siswa lain kalau anak tersebut sudah bergabung dengan klub, banyak sekali pelamar yang ingin bergabung dengan klub tersebut. Aku tidak bisa menolak mereka karena mereka menerapkan prosedur reguler, jadi kuizinkan semua orang untuk bergabung dengan klub, tapi mereka semua mengerumuni anak itu dan tidak terlalu peduli dengan kegiatan klub. Pada akhirnya, bocah tersebut tidak dapat melakukan aktivitas klub dengan memuaskan dan memutuskan untuk keluar dari klub. Ketika anak laki-laki itu tidak ada lagi, para gadis yang bergabung dengan klub hanya karena anak laki-laki tersebut juga memutuskan untuk berhenti, dan akhirnya klub tersebut berakhir dalam situasi yang berantakan…”

 

Sungguh cerita mengerikan… terutama bagi mereka yang serius dengan kegiatan klub mereka, aku tidak bisa menemukan kata yang lebih baik selain itu, ini adalah bencana.

 

Dan apa lagi ya…”

 

Masih ada lagi?!

 

"Anak laki-laki yang baik itu mengalami trauma karenanya dan menjadi dingin terhadap gadis-gadis itu."

 

…. Tidak ada yang bisa kau dapatkan dari cerita ini. Kecuali fakta kalau Itu kisah tragis di mana seorang anak laki-laki mendapatkan karakternya yang berubah. Hanya itu.

 

“Itu sebabnya, aku ingin kamu memikirkannya lagi.”

 

Ketua dengan lembut berbicara dan hati-hati kepadaku… Tentunya, bukan hanya aku tapi juga klub tempatku bergabung akan merasa tidak nyaman, dan dia tidak dapat mengeluh atau membatasi yang lain karena gadis-gadis itu akan mendaftar ke klub dengan prosedur biasa …… kukira lebih baik tidak bergabung dengan klub mana pun, itulah yang kusimpulkan dari pembicaraan ini. Sejujurnya, aku sedikit kecewa.

 

Mungkin kekecewaanku terlihat dari wajahku, Wakil Ketua yang selama ini diam mendengarkan berbicara kepadaku untuk menghiburku.

 

"Aku memahami kekecewaanmu, kuyakin karena ini kehidupan sekolah menengahmu, kau mungkin juga ingin melakukan beberapa kegiatan klub, kan?"

 

Ya, sekolah menengah ini memiliki banyak klub dan fasilitas, jadi aku sangat menantikannya.”

 

'Itu benar', Wakil ketua setuju, dan memberikan saran.

 

Yah, ini mungkin bukan kegiatan klub yang kamu pikirkan, tapi kenapa kamu tidak membantu OSIS?”

 

Aku kurang paham dengan apa yang dikatakan Wakil Ketua, karena untuk menjadi anggota OSIS harus dipilih. Sambil ragu, Wakil Ketua mulai menjelaskan.

 

Sebenarnya, ada yang disebut 'Sistem Magang' di OSIS sekolah ini. Jadi, sistem ini adalah di mana orang tersebut ingin bergabung dengan OSIS atas kemauannya sendiri, meminta untuk bergabung. Juga, itu membutuhkan izin dari Ketua OSIS. Jika Ketua menyetujuinya, orang itu akan diangkat menjadi magang di OSIS. Tapi tidak seperti klub, mereka membutuhkan persetujuan dari Ketua OSIS sendiri untuk bergabung dengan sistem ini. Jadi, kami bisa membatasi siapa saja yang boleh bergabung dan kau juga bisa terlibat dalam kegiatan sekolah.”

 

'Bagaimana?', Tanya wakil ketua.

 

Magang di OSIS, huh? Apakah aku perlu menjadi anggota resmi OSIS di masa depan jika aku menjadi magang menggunakan sistem itu?”

 

Tidak, bukan itu masalahnya. Bagaimanapun, untuk menjadi anggota resmi OSIS, kau harus dipilih oleh yang lain.”

 

Ketua menjawab pertanyaanku…. Yah, aku tidak terlalu tertarik dengan kegiatan OSIS.

 

Soalnya, sangat menyenangkan di sini. Merencanakan dan menjalankan acara seperti festival sekolah dan festival olahraga, dan sekolah juga memberikan banyak wewenang kepada OSIS. Kau bahkan bisa menggunakan anggaran OSIS untuk melakukan hal-hal baru. Aku tahu ini sulit, tapi kau juga bisa bersenang-senang. “

 

Wakil Ketua menjelaskan keuntungan OSIS sambil melihat reaksiku.

 

… Begitu, tidak seperti sekolah menengah di kehidupanku sebelumnya, di sini, OSIS dapat melakukan banyak hal, kurasa itu bukan ide yang buruk, dan mungkin menyenangkan juga.

 

Melihat aku berpikir, Ketua memanggilku.

 

"Aku tidak menyuruhmu memberikan jawaban sekarang, kamu bisa memikirkannya perlahan."

 

Ya, tapi OSIS akan senang memilikimu.”

 

Mengikuti kata-kata Ketua, Wakil Ketua juga memberikan kata-katanya kepadaku, tapi entah kenapa Wakil Ketua sepertinya sangat ingin aku bergabung.

 

Hmmm, kenapa kamu ingin aku bergabung?”

 

....”

 

Tiba-tiba menjadi sunyi ...

 

"Wakil Ketua?"

 

Ketika aku memanggilnya, wakil ketua menjawab dengan senyum canggung.

 

"Kau lihat! Itu …"

 

Yang mana?

 

Jika kau bergabung dengan kami, orang-orang yang tidak mendukung OSIS mungkin juga mendukung.”

 

Mungkin melihat Wakil Ketua bermasalah dengan pertanyaanku, Ketua menjawab.

 

… Oh begitu. Jadi, mereka ingin menggunakanku sebagai senjata di meja negosiasi?

 

Entah kenapa, Wakil Ketua memasang wajah lega…. Masih tidak apa-apa jika kesan 'gadis berpenampilan cerdas' rusak?

 

Yah, hanya itu yang ingin kubicarakan denganmu. Ngomong-ngomong, apa kau ingin minum secangkir teh lagi? Tidak apa-apa untuk berpikir perlahan tentang itu. "

 

Aku mengangguk pada kata-kata Ketua dan minum secangkir teh lagi. Lalu, aku meninggalkan Ruang OSIS.

 

Sekarang, aku bertanya-tanya apa yang harus dilakukan dengan ini ..… Mungkin ini akan membuatku mendapatkan surat rekomendasi untuk universitas lebih mudah? Jika itu masalahnya, mungkin bukan ide yang buruk untuk menerima saran mereka.

Previous

List Chapter

Next

Blog yang dibuat karena kegabutan admin yang ingin membaca web novel berbahasa indonesia dan berujung menerjemahkan sendiri sendiri. Tolong asupan komennya ya