Senin, 01 Maret 2021

[WN] Masho no Otoko wo Mezashimasu Chapter 15

[WN] Masho no Otoko wo Mezashimasu Chapter 15

Chapter 15 - Briefing Session


Ini bulan Oktober. Panasnya hilang dan getaran musim gugur semakin kuat.

Suhunya lebih sejuk dan lebih nyaman.


Sejak Koujou-san datang, makanan di rumah menjadi sangat lezat. Tidak ada kebohongan dalam kata-katanya saat itu, ‘Aku pandai memasak', dan makanan yang dia masak sangat enak. Selain itu, pekerjaan seperti bersih-bersih yang dia lakukan sangat bagus membuatku tak bisa mengeluh tentang apa pun.


Tapi, saat aku mencoba mandi,


"Aku akan mencuci punggungmu."


Dia mencoba masuk ke kamar mandi. Itu tidak baik.


Seorang wanita cantik membasuh punggungku. Ini adalah situasi yang ingin kualami di kehidupan sebelumnya.


Tapi di dunia ini, itu adalah pelecehan seksual.


Pikirkanlah, kalau kau mengubah situasi itu agar sesuai dengan kehidupanku sebelumnya, itu akan seperti,


Om-om yang mengatakan kepada gadis SMP, "Aku akan mencuci punggungmu di kamar mandi, jadi ayo masuk bersama, Gehehe ..."


Yap, sama seperti itu.


Nggak, aku nggak bilang kalau Gehehe ikut.


Kalau itu benar-benar terjadi, mau tak mau seseorang akan memanggil polisi.


Bagaimanapun, selain masalah itu, dia melakukan pekerjaan maid dengan sempurna.


…… Sungguh, aku tak masuk ke kamar mandi bersama dengannya. Soalnya, tubuh telanjangku tak semurah itu.


Setelah menghabiskan hari-hari seperti itu, sesi pengarahan diadakan di sekolah hari ini.


Seseorang yang bertanggung jawab atas SMA swasta didaerah itu, datang ke sekolah untuk mempromosikan keunggulan sekolahnya dan merekrut siswa baru.


Beberapa sekolah yang datang hari ini adalah Kenran High School, jadi harus kudengarkan baik-baik.


Ini akan segera dimulai, jadi semua siswa di tahun ketiga menuju ke gimnasium.


“Ah, itu menjengkelkan... padahal kita sudah memutuskan mau lanjut kemana, kenapa kita perlu...”


Maegashira yang berjalan di sampingku mengatakan itu.


“Kau mau lanjut kemana?”


“Yah, tentu saja Seimei.”


“Oh, benar.”


“T-Tunggu sebentar, Hatano-kun berbeda !?”


“Tidak, aku belum memutuskan secara resmi.”


"Kenapa!? selain Seimei, semuanya SMA campuran! Apa kau berencana menghabiskan masa SMAmu dengan seorang gadis !?”


“Hmm, aku tak terlalu peduli tentang itu, yang terpenting itu fasilitas dan tingkat penerimaan ke universitas.”


“Apa-!”


Maegashira tak bisa berkata-kata. Aku tak berpikir kalau dia akan begitu terkejut… ..


Dan entah kenapa sekelilingku begitu berisik.


“Baru saja Hatano-kun bilang nggak akan lanjut ke Seimei.”


“Kalau begitu, dia mungkin pergi ke sekolah yang sama dengan kita, kan?”


"Ada kemungkinan."


Rupanya, mereka mendengar percakapan kami. Aku tak keberatan, tapi ...


“Hei, Maegashira. Ayo cepat.”


“Ah, ya”


Entah kenapa, Maegashira masih kosong.


Selagi dia masih seperti itu, sesi pengarahan dimulai.


Orang yang bertanggung jawab atas setiap Sekolah naik ke atas panggung dan menunjukkan sisi baik dari sekolah mereka dengan layar proyektor.


Semua Sekolahnya adalah Sekolah Swasta, jadi tak heran kalau mereka memiliki semua fasilitas yang dibutuhkan, tapi Kenran High School sejauh ini yang terbaik dalam setiap aspek. Satu-satunya kesulitan adalah biaya sekolah. Kisaran standar nilai akademik untuk mendaftar di sana juga cukup luas, dan sepertinya kalau kau tak sebodoh itu kemungkinan besar akan diterima.

Hal ini dikarenakan sekolah itu sendiri luas dan memiliki kebijakan superioritas dan inferioritas secara akademis, dan mendorong mereka belajar dengan memanfaatkan laki-laki.


Tetap saja, Kenran High School, tak membicarakan perlakuan anak laki-laki yang bersekolah di sana.


Aku ingin mereka fokus pada itu, tapi aku menduga penjelasannya dihilangkan karena jumlah anak laki-lakinya sedikit. Kenapa perlu dihilangkan ketika kebijakan untuk pria lebih baik di sana?


Setelah semua SMA memberikan penjelasan mereka, kami diperintahkan kembali ke kelas, dan ketika aku mencoba kembali dengan sedikit kecewa, wali kelasku menghentikanku.


“Oh, Hatano-kun dan Maegashira-kun, tolong kemari sebentar. Ada penjelasan terpisah dari Kenran High School. ”


“Itu Kenran. Tempat yang memanfaatkan laki-laki. Aku akan mengabaikannya karena aku nggak berencana lanjut ke Kenran. "


Sensei hanya tersenyum pahit saat Maegashira mengatakan itu. Karena kebijakan Kenran High School terkenal, tak jarang anak laki-laki bersikap frontal terhadapnya.


“Bagaimana dengan Hatano-kun?”


“Yah, karena mereka sudah datang ke sini, aku akan mendengarkannya.”


Aku ingin sekali mendengarnya, tapi aku tak akan mengungkapkannya.


“Hatano-kun!”


“Tidak apa-apa, aku hanya akan mendengarkannya.”


“Akhir-akhir ini, Hatano-kun kurang penjagaan, itu membuatku khawatir… Apa kau baik-baik saja? Aku nggak bisa membiarkanmu dibodohi. Jadi, Ayo pergi bersama, oke?”


“Tidak apa-apa, aku bukan anak kecil… .. Yah, aku masih anak-anak, tapi tidak apa-apa.”


Umur mentalku sudah dewasa.


“Hatano-kun, apa kau benar-benar akan mendengarkannya? Kau tak perlu berlebihan, tahu?”


Sensei bertanya dengan cemas. Hmm, Kenran sangat dibenci pria, ya.


“Ya, tidak apa-apa. Jadi, kemana aku harus pergi?”


"Benarkah? Silakan ikut denganku.”


Tempat sensei membawaku sepertinya ruang audiovisual.


“Sensei, apa kau tidak memanggil anak laki-laki dari kelas lain?”


“Tidak, aku sudah berbicara dengan anak laki-laki lain, tapi selain Hatano-kun, mereka semua menolak.”


Begitu ya…..


“Sebagai seorang sensei, bagaimana menurutmu Kenran High School?”


“Yah, menurutku itu SMA yang bagus. Terutama dalam hal fasilitas, jauh lebih unggul dari yang lain, dan tingkat penerimaan ke universitas terkenal tinggi. Kafetaria sekolahnya juga luar biasa. Yah, hanya saja biaya sekolahnya tinggi.”


“Itu benar, tapi.”


Tapi, sensei terus berbicara.


“Ini dari perspektif perempuan. Anak laki-laki diberi perlakuan khusus dalam hal biaya sekolah, Dan aku tahu ini bukan kata yang baik, tapi mereka hanya digunakan. Jadi, kau harus mempertimbangkannya. Hmm. ada cerita kalau anak laki-laki yang mendaftar di sana mengalami masalah mental karena dia mengkhawatirkan mata gadis-gadis di sekitarnya.”


Aku tiba di ruang audiovisual tepat setelah berbicara tentang hal itu.


“Kalau begitu, ayo pergi. Sensei ada di belakangmu, jadi kalau ada sesuatu, kau bisa memberitahuku. "


"Ya, aku mengerti."


Setelah mengatakan itu, aku membuka pintu.


Dan di sana, ada seseorang berambut passion pink dengan setelan hitam sedang dogeza.

Blog yang dibuat karena kegabutan admin yang ingin membaca web novel berbahasa indonesia dan berujung menerjemahkan sendiri sendiri. Tolong asupan komennya ya