Senin, 10 Agustus 2020

[LN] Nishuume Cheat no Tensei Madoushi〜 Chapter 2 Part 3 (Volume 1)

[LN] Nishuume Cheat no Tensei Madoushi〜 Chapter 2 Part 3 (Volume 1)

Chapter 2 Part 3

Selanjutnya, kami menuju ke tempat yang tampak seperti aula besar di halaman sekolah.

Tampaknya para peserta ujian yang sudah menyelesaikan ujian mereka di tempat lain juga berkumpul di sini satu demi satu.


Hei, orang itu…”


"Ya, kudengar dia menghancurkan sepuluh Mud Doll dalam satu gerakan selama ujian target"


Sepuluh dalam satu gerakan? Sungguh menakjubkan bahkan jika seseorang bisa mengenainya, seharusnya menghancurkan mud doll itu tidak mungkin! "


“Terlebih lagi, dia memiliki kekuatan defective magic”


Itu luar biasa…”

Ketika aku sampai di aula, ada orang yang menatapku dan itu membuatku merasa agak jengkel, tapi aku memutuskan untuk menahannya.


Sampai ujian dimulai, aku bersandar ke dinding.


“Oh, Kurt!”

Lara berlari dari pintu masuk.


Sihir tadi luar biasa! Seperti yang diharapkan dari Kurt! "


"Tidak, sihir tadi tak sehebat itu"


Aku mengangkat bahuku.

Sebenarnya, aku sama sekali tidak serius, jadi dipuji karena hal seperti itu membuatku tidak nyaman.


Saat kami bercakap-cakap, peserta ujian lainnya menatap kami.

Lara adalah gadis yang cantik.

Dan gadis secantik Lara sedang berbicara denganku… itu mungkin membuat mereka sangat cemburu.


"Bagaimanapun, aku harus berterima kasih pada Kurt untuk itu"


Terima kasih? Jika ini tentang kejadian kemarin, tidak perlu lagi"


“Ini bukan tentang insiden kemarin ... tapi hari ini!”

kata Lara, mengangkat tangannya yang memiliki cincin di atasnya.


Cincin ini, Kurt menyesuaikan cincin ini kemarin, kan? Karena aku cukup yakin kau mengatakan sesuatu tentang itu"


"Ya"


Maka itu seharusnya menjadi alasan kenapa aku melakukannya dengan sangat baik pada ujian target hari ini! Terima kasih!"

kata Lara, menggenggam tanganku dengan tangannya.


Oh tidak.

Sama seperti kemarin, dalam posisi ini, aku bisa melihat dengan jelas dada Lara. Aku merasa seperti aku bisa kehilangan akal dalam situasi ini.


"……Apa yang membuatmu berpikir begitu? Mungkin cincin itu bagus memang bagus"


Hmm, itu firasat!”

kata Lara riang.


“………”


Eh! Kenapa kamu melihatku seperti itu! Instingku sering kali benar pada saat seperti ini! Selain itu… ada dasar untuk itu juga, kan?”

Lara mengibaskan tangannya.


Setiap reaksinya berlebihan dan lucu.

Karena cincin ini… luar biasa, tapi tidak begitu bagus saat aku membelinya, tahu? Paling-paling, hanya lebih mudah menggunakan sihir lebih dari biasanya? Seharusnya cincin ini begitu! "


“Bukankah itu karena kemampuan Lara?”


"Tidak! Bukan itu. Dulu aku yang terbaik dalam bidang sihir di kampung halamanku… tapi di sini, aku sama baiknya dengan orang lain. Jadi aku berhutang budi pada Kurt, kan? Jadi… terima kasih! ”, Kata Lara sambil menundukkan kepalanya.


Lara mungkin salah mengartikan tatapan yang baru saja kuberikan padanya, tapi intuisi itu penting.

Karena intuisi itu didukung oleh pengalaman dan pengetahuan yang terkumpul sejauh ini.


Ada kalanya aku menyerahkannya pada intuisiku juga setelah memikirkan segala sesuatunya dengan seksama sampai akhir dan masih tidak dapat menemukan jawabannya.

Dan karena intuisi Lara benar, aku tak bisa mengeluh.


"Tapi! Tapi! Kurt seribu kali… atau lebih tepatnya, milyaran kali lebih menakjubkan! Aku tak percaya kamu akan menghancurkan Mud Doll daripada hanya mengenainya dengan sihir "

 

Jika seseorang tak bisa melakukan itu, kau tak akan bisa mengalahkan naga, tahu?”


Aku tak pernah berpikir untuk mengalahkan naga! Atau lebih tepatnya, tak mungkin manusia bisa mengalahkannya!"


Hah? apa yang sedang dia bicarakan?

Aku sudah mengalahkan lebih dari ratusan naga di kehidupanku sebelumnya.

Padahal, tak ada satu pun dari mereka yang pernah bisa memuaskanku.


Selain itu….

Ada dragon hunter, bukan? Apa yang mereka lakukan?"


"dragon hunter…?"

Lara memiringkan kepalanya.


T-Tidak ada orang semenakutkan itu! Bukankah naga hanyalah mitos?"


Eeehhh ……”

Ternyata, profesi 'dragon hunter' tak umum di dunia ini.


Dalam kehidupanku sebelumnya, dragon hunter selalu berburu naga secara kompetitif.

Pernah ada saat dimana mereka memburu naga secara berlebihan dan menimbulkan kemarahan para naga.

Saat itu, aku bertindak sebagai mediator dan merundingkan perjanjian damai antara manusia dan naga.


Kemudian, aku juga bertemu dengan Dragon God yang hidup selama seratus ribu tahun, hanya saja itu tak dapat memuaskanku ... tapi, itu masih menjadi kenangan yang bagus sampai hari ini.


Sekarang, mari kita ubah topik pembicaraan.

Kamu sepertinya selalu memujiku, tapi menurutku Lara juga luar biasa. Kau memiliki Sihir warna merah, dan itu akan terus berkembang saat kau melatih dan mengasah sihirmu”


Kupikir aku memujinya, tapi Lara menjatuhkan bahunya.

Terima kasih… tapi perjalananku masih jauh. Bagaimanapun juga, aku punya ‘Unfortunate Magic’"


“Unfortunate Magic?”


Kurt pasti tahu juga, tapi Sihir warna merah tidak cocok untuk sihir ofensif. Karena itu, akan sulit juga bagi mereka yang memiliki kekuatan sihir ini untuk menjadi seorang petualang ... itulah kenapa disebut 'Unfortunate Magic’”


Sihir warna merah tidak cocok untuk sihir ofensif?

Bukankah itu bertentangan dengan yang kuketahui?


Selain itu, jika merah tak cocok untuk sihir ofensif, mage dengan sihir warna merah masih bisa berlatih untuk support magic dan body strengthening magic dan masih bisa jadi bagian dari kelompok petualang.

"Itu aneh……"


Eh?”


Persepsi itu salah. Merah cocok untuk sihir ofensif. Aku tak tahu dari mana kau mendengarnya, tapi kau harus lebih percaya diri "

Pada titik ini, aku akan percaya bahwa para bangsawan yang iri padaku seribu tahun yang lalu, menyebarkan kebohongan itu….


Tidak, itu mungkin benar karena merekalah yang sedang kita bicarakan.


"Kamu benar! Terima kasih telah menghiburku. Aku suka kalau Kurt mengatakan itu!”

Aku hanya mengatakan yang sebenarnya, tapi Lara sepertinya salah menafsirkan pujianku.

Ya ampun.


“—Ujian akhir akan segera dimulai”


Oh?

Sepertinya ujian akan segera dimulai.

Dan sepertinya mereka menggunakan sihir penguat suara agar suara mereka bergema di seluruh aula.


Ujian terakhir adalah pertarungan 1 lawan 1. Setelah ini, kami akan mengumumkan pertandingan dan nomor panggungnya. Peserta ujian harus segera pindah ke panggung yang telah ditentukan dan memulai ujian"


Hmmm.

Sebelum ujian dimulai, kami akan menempatkan magic barrier pada masing-masing peserta. Ketika magic barrier rusak, atau, salah satu dari kalian menyerah, atau, waktunya habis, maka ujian berakhir. Juga, kami, para penguji, akan mengawasi pertarunganmu sebagai wasit. Harap dicatat bahwa jika wasit menghentikan pertarungan, ujian juga akan berakhir”


Aku mengerti.

Singkat cerita, intinya untuk menunjukkan bahwa kau lebih kuat dari lawanmu dalam waktu yang ditentukan, bukan?


Aku senang mendengarnya, karena ujian sebelumnya itu membosankan seperti ujian tertulis dan ujian target.


Whoa… pertarungan 1 lawan 1…. Aku tak pandai bertarung melawan orang lain ... "

kata Lara, gemetar saat dia memeluk dirinya sendiri.


Kemudian nomor peserta ujian dipanggil.

Peserta nomor 99 — peserta nomor 200, ujian akan diadakan di panggung 1, jadi silakan pindah ke panggung yang disebutkan”


Oh, itu nomorku.

"Kurt, semoga berhasil!"


"Ya"


Kamu pasti akan menang!”


"Itu sudah pasti"


Aku berdoa agar kau tidak menghadapi lawan yang kuat!”


Apa yang dia bicarakan?

Jelas bahwa semakin kuat semakin baik, bukan?


Sambil membelakangi Lara, aku menuju ke panggung melingkar.

Jangan lupa asupan komen untuk admin.

Blog yang dibuat karena kegabutan admin yang ingin membaca web novel berbahasa indonesia dan berujung menerjemahkan sendiri sendiri. Tolong asupan komennya ya